Berita

Hamza Bin Laden/Net

Dunia

Putra Osama Bin Laden Tewas?

KAMIS, 01 AGUSTUS 2019 | 06:46 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat meyakini bahwa putra mendiang pemimpin Al Qaeda, Osama bin Laden, yakni Hamza bin Laden sudah tewas.

Seoran pejabat Amerika Serikat yang enggan disebutkan namanya, mengatakan kepada Reuters pada Rabu (31/7), bahwa Hamza yang juga merupakan seorang tokoh penting dalam kelompok militan itu, sudah meninggal.

Namun dia tidak menjelaskan lebih lanjut soal mengapa dan di mana Hamza meninggal. Presiden Amerika Serikat Donald Trump sebelumnya menolak memberikan komentar setelah NBC News pertama kali melaporkan soal kemungkinan Hamza telah meninggal.


"Saya tidak ingin mengomentarinya," kata Trump.

Untuk diketahui, Hamza yang diyakini berusia sekitar 30 tahun, berada di pihak ayahnya di Afghanistan sebelum serangan 11 September 2001 di Amerika Serikat.

Menurut Brookings Institution, Hamza menghabiskan waktu bersama Osama di Pakistan setelah invasi pimpinan Amerika Serikat ke Afghanistan menekan banyak pasukan Al Qaeda kepemimpinan senior di sana.

Osama bin Laden sendiri kemudian dibunuh oleh pasukan khusus Amerika Serikat yang menggerebek kompleksnya di Pakistan pada tahun 2011.

Hamza dianggap berada di bawah tahanan rumah di Iran pada saat itu. Dari dokumen-dokumen yang ditemukan di kompleks tersebut, ada indikasi bahwa para ajudannya sempat berusaha menyatukan kembali dia dengan ayahnya.

Pasca kematian sang ayah, Hamza mulai mengambil peran penting di kelompok tersebut.

Karena begitu pentingnya peran Hamza, Kementerian Luar Negeri Amerika Serikat bahkan menawarkan hadiah hingga 1 juta dolar AS untuk informasi yang mengarah ke identifikasi atau lokasi di negara mana pun di mana Hamza berada.

Hamza sendiri pertama kali dipwrkenalkan oleh kepala Al Qaeda Ayman al-Zawahiri dalam sebuah pesan audio pada tahun 2015. Pada saat itu, Hamza muda membangkitkan gairah kelompok militan itu.

Hamza telah menyerukan tindakan terorisme di Barat dan mengancam akan membalas dendam terhadap Amerika Serikat atas pembunuhan ayahnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya