Berita

China dan Taiwan/Net

Dunia

Selat Taiwan Memanas, China Batasi Warga Nyebrang

RABU, 31 JULI 2019 | 17:30 WIB | LAPORAN: SARAH MEILIANA GUNAWAN

Republik Rakyat China akan menghentikan izin perjalanan individu ke Taiwan. Pelarangan itu berlaku bagi warganya di 47 kota per tanggal 1 Agustus 2019.

Begitu kiranya keterangan yang diterbitkan Kementerian Kebudayaan dan Pariwisata RRC seperti diberitakan ChannelNewsAsia, Rabu (31/7). Namun demikian, tidak ada rincian lebih jauh mengenai pelarangan itu.

Warga di kota-kota besar, seperti Beijing, Shanghai, dan Xiamen masuk dalam pelarangan tersebut.


Kebijakan ini merupakan provokasi kedua yang dilakukan Negeri Tirai Bambu terhadap Naga Kecil Asia. Sebelumnya, China membuat situasi tegang dengan menyatakan “siap berperang” demi Taiwan.

Selain itu, mereka juga mengumumkan untuk melakukan latihan militer di perairan dekat Selat Taiwan.

Padahal menurut data resmi yang dimuat ChannelNewsAsia, saat ini Taiwan sedang mengalami lonjakan turis dari China daratan yang berjumlah 1,67 juta orang atau naik 28 persen dari tahun sebelumnya.

Belakangan diketahui alasan pembatasan kunjungan dilakukan karena China mengganggap Taiwan sebagai “provinsi” yang melakukan pembangkangan karena ingin memisahkan diri.

Selain itu, China menuduh Amerika Serikat (AS) telah merusak stabilitas global karena telah ikut campur dengan mengerahkan kekuatan di Selat Taiwan. China pun mengecam keras penjualan senjata AS ke Taiwan, di mana Negeri Paman Sam dikenal menjadi pemasok utama.

Dalam beberapa tahun terakhir, China memang tengah giat melaksanakan latihan militer “pengepungan” di sekitar wilayah Taiwan. Latihan dilakukan dengan melibatkan segala matra.

Mereka melakukan latihan penerbangan di wilayah udara Taiwan dan mengirim kapal perangnya ke perairan dekat Taiwan.

Taiwan sendiri telah “mengklaim” memiliki pemerintahan sendiri sejak tahun 1949. Namun, China tetap mengakui Taiwan sebagai salah satu “provinsi” yang diberikan otonomi khusus.

AS yang memang tidak menyukai pemerintahan komunis China mendukung penuh partnernya di Asia Timur untuk memisahkan diri.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Bangunan di Jakarta Bakal Diaudit Cegah Kebakaran Maut Terulang

Senin, 29 Desember 2025 | 20:13

Drama Tunggal Ika Teater Lencana Suguhkan Kisah-kisah Reflektif

Senin, 29 Desember 2025 | 19:53

Ribuan Petugas Diturunkan Jaga Kebersihan saat Malam Tahun Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 19:43

Markus di Kejari Kabupaten Bekasi Mangkir Panggilan KPK

Senin, 29 Desember 2025 | 19:35

DPP Golkar Ungkap Pertemuan Bahlil, Zulhas, Cak Imin, dan Dasco

Senin, 29 Desember 2025 | 19:25

Romo Mudji Tutup Usia, PDIP Kehilangan Pemikir Kritis

Senin, 29 Desember 2025 | 19:22

Kemenkop Perkuat Peran BA dalam Sukseskan Kopdes Merah Putih

Senin, 29 Desember 2025 | 19:15

Menu MBG untuk Ibu dan Balita Harus Utamakan Pangan Lokal

Senin, 29 Desember 2025 | 19:08

Wakapolri Groundbreaking 436 SPPG Serentak di Seluruh Indonesia

Senin, 29 Desember 2025 | 19:04

Program Sekolah Rakyat Harus Terus Dikawal Agar Tepat Sasaran

Senin, 29 Desember 2025 | 18:57

Selengkapnya