Berita

AGM-65K Maverick/Net

Pertahanan

Maverick, Si Pemukul Kelas Berat Andalan TNI AU

RABU, 31 JULI 2019 | 15:14 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

Pekan lalu, Latihan Angkasa Yudha 2019 berakhir. AGM-65K Maverick menjadi salah satu bintang dalam fire power demo (demo penembakan udara).

AGM-65K Maverick adalah salah satu rudal yang ditembakkan secara “live” dalam sesi fire power demo sebagai babak penutup Angkasa Yudha 2019. Hasilnya akurat, telak menghajar target yang dituju.

Rudal AGM-65 Maverick adalah rudal jenis udara ke permukaan atau udara ke darat (air-to-ground missile) buatan Raytheon, Amerika Serikat. Di antara AS dan sekutunya, Maverick adalah rudal udara ke darat yang paling banyak diproduksi. Rudal yang mulai berdinas sejak tahun 1972 itu sudah diekspor ke lebih dari 30 negara, termasuk Indonesia.

Generasi terkini Maverick memiliki kemampuan yang jauh di atas varian sebelumnya. TNI AU memiliki dua varian Maverick, yaitu AGM-65G yang berpemandu infra merah dan AGM-65K yang berpemandu CCD (charge-coupled device). Rudal-rudal ini mulai dibeli tidak lama setelah kedatangan jet-jet tempur F-16A/B Fighting Falcon tahun 1990-an.

Di jajaran TNI AU, Maverick tidak hanya bisa dibawa jet tempur F-16. Pesawat tempur Hawk Mk.209, T-50i Golden Eagle dan bahkan Super Tucano bisa dipersenjatai rudal yang dikenal akurat dan mematikan ini.

Aslinya, Maverick didesain sebagai rudal anti tank. Dimaksudkan AS untuk membantu para sekutu NATO-nya guna menghadang banjir tank pihak Uni Soviet jika meletus perang antara NATO dan Pakta Warsawa.

Kala Perang Dingin pihak Soviet dan sekutunya dalam Pakta Warsawa memang diketahui memiliki jumlah armada tank dan kendaraan tempur (ranpur) yang jauh lebih banyak ketimbang AS dan NATO.

Perkembangan di kemudian hari, AGM-65 Maverick juga terbukti andal dioperasikan untuk berbagai sasaran darat lain. Bahkan bunker beton di atas permukaan tanah (bukan bunker bawah tanah) pun bisa dihajar dengan hulu ledaknya yang besar.

Untuk ukuran rudal sekompak Maverick, hulu ledak yang dibawanya memang tidak main-main, berkisar 210 hingga 305 kg (tergantung varian). Jangkauan varian yang dimiliki TNI AU adalah sekitar 20 hingga 30 km (tergantung parameter peluncuran dan profil target).

Selain rudal “asli”, TNI AU juga memiliki beberapa rudal “dummy” untuk latihan. Dimensi dan bobot rudal “dummy” Maverick ini dibuat sama persis dengan rudal “live”. Hanya saja tanpa sistem pemandu, hulu ledak maupun motor roket.

Dengan kata lain, rudal “dummy” tidak bisa ditembakkan, dan hanya dipakai untuk latihan. Baik latihan bagi para kru darat dalam memasang atau melepas rudal. Maupun para pilot jet tempur dalam membiasakan bermanuver dengan pesawat yang tengah membawa Maverick.

Di jajaran militer AS sendiri, Maverick dalam satu dekade ke depan akan diganti secara bertahap oleh AGM-179 JAGM (Joint Air-to-Ground Missile). Namun banyak negara yang masih mengandalkan Maverick untuk satu dekade ke depan.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

PDIP Minta Seluruh Kader Banteng Tenang

Kamis, 20 Februari 2025 | 23:23

Megawati Instruksikan Kepala Daerah dari PDIP Tunda Retret ke Magelang

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:43

Wujudkan Pertanian Berkelanjutan dan Ketahanan Pangan, Pemerintah Luncurkan FAST Programme

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:27

Trump Gak Ada Obat, IHSG Terseret Merah

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:26

Uchok: Erick Thohir Akali Prabowo soal Danantara

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:24

Hasto Ditahan, Megawati Tidak Menunjuk Plt Sekjen PDIP

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:21

Resmi Pimpin Banten, Andra Soni-Dimyati Diingatkan Jangan Korupsi

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:18

KPK Tahan Hasto, PDIP: Operasi Politik Mengawut-awut Partai

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:17

Hasto Ditahan, PDIP: KPK Dikendalikan dari Luar Melalui AKBP Rossa

Kamis, 20 Februari 2025 | 22:16

Adityawarman Adil Apresiasi BSF CGM 2025: Gambaran Kekayaan Budaya Kota Bogor

Kamis, 20 Februari 2025 | 21:56

Selengkapnya