Berita

MBS dan donald Trump/Net

Dunia

Rekan Pengusaha Trump Cari Keuntungan Dari Kesepakatan Nuklir Arab Saudi

SELASA, 30 JULI 2019 | 07:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sejak Presiden Donald Trump memenangkan pemilu 2016, sekelompok pengusaha Amerika Serikat telah berusaha untuk mendapatkan keuntungan dari kesepakatan untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Arab Saudi. Di sisi lain, mereka berusaha untuk menghindari pembatasan Amerika Serikat.

Begitu kata Komite Pengawasan. Majelis dalam sebuah laporan baru, dirilis pada hari Senin (29/7).

Berdasarkan 60.000 halaman dokumen , laporan tersebut menjabarkan secara rinci bagaimana pemerintahan Trump diduga mendukung upaya IP3 International, yakni sebuah konsorsium swasta, untuk memenangkan kontrak untuk membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Arab Saudi.


"Laporan hari ini mengungkapkan bukti baru dan luas yang menguatkan komite whistle-blower dan mengungkap bagaimana kepentingan perusahaan dan asing menggunakan akses unik mereka untuk mengadvokasi transfer teknologi nuklir Amerika Serikat ke Saudia Saudi," kata Perwakilan Elijah Cummings, ketua Demokrat dari Oversight Komite, dalam sebuah pernyataan.

"Rakyat Amerika pantas mengetahui fakta-fakta tentang apakah Gedung Putih bersedia menempatkan potensi keuntungan teman-teman pribadi presiden di atas keamanan nasional rakyat Amerika dan tujuan universal mencegah penyebaran senjata nuklir," kata Cummings, seperti dimuat Channel News Asia.

Komite Pengawas sendiri telah melaporkan pada Februari lalu bahwa beberapa "pelapor" yang tidak disebutkan namanya telah mengajukan peringatan tentang upaya Gedung Putih untuk mempercepat transfer teknologi nuklir Amerika Serikat yang sangat sensitif ke Arab Saudi.

Para pakar kontrol senjata khawatir teknologi itu akan memungkinkan Arab Saudi untuk memproduksi senjata nuklir di masa depan, dan berkontribusi pada perlombaan senjata baru di Timur Tengah.

Sementara itu, untuk diketahui, IP3 adalah kelompok pribadi yang dipimpin oleh sekelompok mantan pejabat pemerintah termasuk pensiunan Laksamana Michael Hewitt, pensiunan Jenderal Angkatan Darat Keith Alexander dan Jack Keane dan mantan Penasihat Keamanan Nasional Reagan Bud McFarlane.

Mantan Penasihat Keamanan Nasional Michael Flynn adalah seorang konsultan IP3 sampai dia dipecat oleh Trump pada Januari 2017.

Laporan yang sama menyebutkan, Thomas Barrack, yang merupakan seorang teman Trump dan ketua Colony Capital, sebuah perusahaan investasi utama Amerika Serikat direkrut oleh IP3 International untuk menggunakan aksesnya ke Trump untuk memenangkan dukungan pemerintah untuk rencana IP3 membangun pembangkit listrik tenaga nuklir di Timur Tengah.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Pemkot Bogor Kini Punya Gedung Pusat Kegawatdaruratan

Senin, 29 Desember 2025 | 10:12

Dana Tunggu Hunian Korban Bencana Disalurkan Langsung oleh Bank Himbara

Senin, 29 Desember 2025 | 10:07

1.392 Personel Gabungan Siap Amankan Aksi Demo Buruh di Monas

Senin, 29 Desember 2025 | 10:06

Pajak Digital Tembus Rp44,55 Triliun, OpenAI Resmi Jadi Pemungut PPN Baru

Senin, 29 Desember 2025 | 10:03

Ketum KNPI: Pelaksanaan Musda Sulsel Sah dan Legal

Senin, 29 Desember 2025 | 09:51

Bukan Soal Jumlah, Integritas KPU dan Bawaslu Justru Terletak pada Independensi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:49

PBNU Rukun Lagi Lewat Silaturahmi

Senin, 29 Desember 2025 | 09:37

PDIP Lepas Tim Medis dan Dokter Diaspora ke Lokasi Bencana Sumatera

Senin, 29 Desember 2025 | 09:36

Komisi I DPR Desak Pemerintah Selamatkan 600 WNI Korban Online Scam di Kamboja

Senin, 29 Desember 2025 | 09:24

Pengakuan Israel Atas Somaliland Manuver Berbahaya

Senin, 29 Desember 2025 | 09:20

Selengkapnya