Berita

Sandiaga Uno dan Nur Asia Uno/Net

Publika

Konsistensi Sandiaga Uno

MINGGU, 28 JULI 2019 | 12:36 WIB | OLEH: DR. SYAHGANDA NAINGGOLAN*

SAMBIL brunch (between breakfast and lunch) saya bertanya pada istri saya kenapa Sandi konsisten alias stabil dalam bersikap? Saya bertanya pada dia karena saya ahli ilmu sosial pada tingkat makro, sedang dia psikolog dari Leiden University. Dan dia lama berkecimpung di dunia itu.

Dia mengatakan bahwa Sandi konsisten karena dia mempunyai keluarga yang stabil dan istri yang baik. Menurutnya itu adalah faktor utama, disamping berbagai faktor lainnya.

Lalu saya mengatakan bagaimana Che Guevara, tokoh legendaris dulu di Amerika latin, yang tidak punya istri, atau Nelson Mandela, yang juga cerai dengan istri pertamanya?


Menurutnya tentu “personality disorder” dapat bersifat bawaan dari keluarga masa kecil. Tapi dalam kasus Sandi, yang kita lihat adalah masalah "personality disorder" tidak terlihat.

Khususnya karena Sandi terlahir dari keluarga yang baik.

Dalam kasus Che Guevara, soal relasi keluarga mungkin tidak terekspos, bisa jadi Che mempunyai pasangan yang memberi penguatan pada kestabilan sikap dia. Sedangkan Mandela, mempunyai unique tertentu karena dia selama itu, 27 tahun, di penjara. Dan dia dengan Winny tetap menjaga hubungan pertemanan.

Lalu bagaimana keluarga dalam pengertian Foucault atau kaum Homosexual, yang tidak punya anak? Apakah mereka juga akan stabil? Istri saya belum menjawab hal ini, perlu observasi lebih lanjut.

Jika value yang dianut Sandi dalam membangun keluarga berdasarkan agama, lalu mereka punya sikap-sikap konsistensi dan moralitas, tentu saja value ini sangat berharga. Bukan sebagai dogma atau aksioma, tapi sebagai "ajaran yang hidup/living values".

Jika keluarga yang islami atau (based on other religious way) ala Sandi lebih baik dari ajaran adat Nusantara atau Islam Nusantara, tentu kita sudah punya proven alias contoh, ya Sandi itu. Jika faktor istri sangat utama dalam kestabilan atau konsistensi Sandi dalam bersikap, maka faktor keberhasilan emak-emak menjaga konsistensi perjuangan pasti sangat utama. Emak-emak harus bertanggung jawab.

Anyway, obrolan saya dengan istri ini sudah masuk waktu lunch. Semua ini hanya bersifat hipotetik artinya membutuhkan masukan dari para ahli. Kita perlu tahu bangsa sebesar Indonesia ini kalau dulu hanya punya Naga Bonar makanya susah merdeka, saat ini kita butuh seribu pemimpin yang stabil jiwanya.

Semoga Sandi Uno bisa menjadi teladan.

Direktur Eksekutif Sabang Merauke Center (SMC)

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya