Berita

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono/Net

Hukum

Polda Metro Jaya Masih Dalami Motif Penembakan Sesama Anggota Polri Di Polsek Cimanggis

JUMAT, 26 JULI 2019 | 09:33 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Insiden penembakan sesama anggota Polri di Polsek Cimanggis, Rabu (25/7) malam masih didalami Polda Metro Jaya. Pemeriksaan terhadap pelaku penembakan saat ini masih terus dilakukan di Mapolda Metro Jaya.

Kabid Humas Polda Metro Jaya, Kombes Argo Yuwono membenarkan insiden penembakan tersebut. "Iya betul," ucap Argo saat dihubungi wartawan, Jumat (26/7).

Diketahui sebelumnya, anggota Polri berpangkat Brigadir dengan inisial RT diduga menjadi pelaku penembakan terhadap sesama anggota Polri di ruang Sentral Pelayanan Kepolisian Terpadu (SPKT) Polsek Cimanggis. Akibatnya, korban berinisial RE meninggal di tempat kejadian.


Untuk saat ini Argo belum bisa menjelaskan motif penembakan yang dilakukan RT terhadap anggota Samsat Polda Metro Jaya berpangkat Bripka dengan inisial RE.

"Masih kita dalami (motif penembakan)," kata Argo.

Saat ini jenazah Bripka RE sudah dibawa ke Rumah Sakit (RS) Polri Kramat Jati, Jakarta Timur untuk dilakukan otopsi.

Insiden penembakan yang dilakukan RT terjadi di ruang SPKT Polsek Cimanggis, Depok, pada Kamis (25/7) sekitar pukul 20:30 WIB.

Sebelum insiden, RE telah mengamankan seorang pelaku tawuran berinisial FZ yang membawa senjata tajam jenis celurit. Tak lama kemudian datanglah orangtua FZ bersama dengan RT.

Kala itu, RT meminta kepada RE untuk membebaskan pelaku tawuran tersebut untuk dibina oleh orangtuanya sendiri. Namun, RE menolaknya dengan alasan proses hukum sedang berjalan.

Tak lama kemudian, emosi RT diduga terlecut lantaran RE diduga menjelaskan dengan nada yang keras. Sehingga, RT yang terpancing emosinya langsung menembak RE sebanyak tujuh kali. Tembakan mengenai dada, leher, paha, dan perut menggunakan senjata api jenis HS 9.

Bripka RE pun tewas di tempat kejadian dengan bersimbah darah akibat penembakan tersebut.

Populer

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bahlil: Jangan Uji NYali, Kita Nothing To Lose

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:44

Bukan AI Tapi Non-Human

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:43

Usai Dicopot Ketua Golkar Sumut, Ijeck Belum Komunikasi dengan Doli

Sabtu, 20 Desember 2025 | 15:12

Exynos 2600 Dirilis, Chip Smartphone 2nm Pertama di Dunia

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:52

Akui Kecewa Dicopot dari Ketua DPD Golkar Sumut, Ijeck: Mau Apalagi? Kita Terima

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:42

Bahlil Sentil Senior Golkar: Jangan Terlalu Lama Merasa Jadi Ketua Umum

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:22

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Sekretaris Golkar Sumut Mundur, Ijeck Apresiasi Kesetiaan Kader

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:06

Dana Asing Banjiri RI Rp240 Miliar Selama Sepekan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:01

Garda Satu dan Pemkab Tangerang Luncurkan SPPG Tipar Raya Jambe

Sabtu, 20 Desember 2025 | 13:38

Selengkapnya