Berita

Pertemuan antara Megawati dan Prabowo di Teuku Umar/Ist

Politik

Eriko Sotarduga Kembali Jelaskan Isi Pikiran Mega Soal Prabowo Dan Gerindra

KAMIS, 25 JULI 2019 | 13:54 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) memaknai tiga pelajaran yang bisa diambil usai pertemuan antara Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarnoputri dan Ketum Gerindra, Prabowo Subianto Rabu (24/7) kemarin.

Pertama adalah soal posisi Gerindra pasca pertemuan. Dalam pertemuan tersebut, Megawati gamblang menjelaskan bahwa tidak ada istilah koalisi dan oposisi di sistem ketatanegaraan Indonesia.

"Soal koalisi dan oposisi sudah disampaikan Ibu Mega, itu tidak ada dalam sistem demokrasi di Indonesia," kata Wasekjen PDIP, Eriko Sotarduga di Kompleks Parlemen, Jakarta, Kamis (25/7).

Soal kemungkinan Gerindra merapat ke pemerintah, ia lebih menyerahkan kepada parpol pimpinan Prabowo tersebut.

"Itu kan hak Gerindra, kita tidak bisa mencampuri hal itu," sambungnya.

Soal lain yakni tentang kursi kabinet yang merupakan hak sepenuhnya presiden meski setiap partai politik berhak untuk memintanya.

"Ada rekan kami yang meminta delapan, sembilan, sepuluh. Wajar saya. Tapi apakah dipenuhi atau tidak, kita memberikan kepercayaan sepenuhnya kepada Presiden Joko Widodo setelah disepakati semua partai," sambungnya.

Hal yang ketiga adalah persoalan kursi pimpinan di legislatif. Menurutnya, hal itu merupakan hak masing-masing partai politik.

"Kalau misalnya (Gerindra) ingin bergabung tentu akan menyampaikan, ibaratnya harus kedua belah pihak. Kami tentu akan sampaikan ke Koalisi Indonesia Kerja, ada PKB, Nasdem, Golkar, PPP," tegasnya.

"Jadi, kalau kita lihat gestur kemaren, janganlah kita berprasangka. Katakan hanya soal cerita kursi, transaksional, tidak seperti itu. Ini untuk Indonesia Raya," tutupnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

UPDATE

Tidak Balas Dendam, Maroko Sambut Hangat Tim USM Alger di Oujda

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Move On Pilpres, PDIP Siap Hadapi Pilkada 2024

Sabtu, 27 April 2024 | 21:50

Absen di Acara Halal Bihalal PKS, Pengamat: Sinyal Prabowo Menolak

Sabtu, 27 April 2024 | 21:20

22 Pesawat Tempur dan Drone China Kepung Taiwan Selama Tiga Jam

Sabtu, 27 April 2024 | 21:14

Rusia Kembali Hantam Fasilitas Energi Ukraina

Sabtu, 27 April 2024 | 21:08

TETO Kecam China Usai Ubah Perubahan Rute Penerbangan Sepihak

Sabtu, 27 April 2024 | 20:24

EV Journey Experience Jakarta-Mandalika Melaju Tanpa Hambatan

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Hubungan PKS dan Prabowo-Gibran, Ini Kata Surya Paloh

Sabtu, 27 April 2024 | 20:18

Gebyar Budaya Bolone Mase Tegal Raya, Wujud Syukur Kemenangan Prabowo-Gibran

Sabtu, 27 April 2024 | 19:28

Menuju Pilkada 2024, Sekjen PDIP Minta Kader Waspadai Pengkhianat

Sabtu, 27 April 2024 | 19:11

Selengkapnya