Berita

Jokowi/Net

Politik

Gerindra: Makna Falsafah Jawa Jokowi Tinggi Dan Sulit Dijalani

SENIN, 22 JULI 2019 | 00:33 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Presiden Joko Widodo sempat mengungkap tiga falsafah Jawa dalam sebuah wawancara dengans salah satu TV swasta nasional. Ketiga falsafah yang disebut mantan walikota Solo itu memiliki makna yang tidak sederhana untuk dijalani.

Adapun ketiga falsafah tersebut adalah lamun siro sekti ojo mateni, lamun siro banter ojo ndhisiki, dan lamun siro pinter ojo minteri.

Wakil Ketua Umum DPP Partai Gerindra Arief Poyuono menyebut bahwa ketiga falsafah tersebut merupakan pegangan hidup dalam bermasyarakat. Sekaligus menjadi pesan moral bagi para elite politik. Khususnya, para pemimpin di negeri ini.

Dia kemudian menguraikan satu per satu makna dari falsafah tersebut. Lamun siro sekti ojo mateni artinya adalah meskipun kamu sakti atau kuat jangan suka menjatuhkan. Maknanya, jika seseorang memiliki sebuah kepandaian dan pengetahuan maka harus didedikasikan penggunaannya pada ajaran Tuhan Yang Maha Kuasa.

“Bukan untuk saling menjatuhkan dengan sesama kita,” ujarnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (21/7).

Lamun siro banter ojo ndhisiki berarti jika kamu cepat, maka jangan mendahului. Makna dari falsafah ini adalah agar manusia selalu ingat kepada sang pencipta dan selalu waspasa. Sekalipun bisa lebih dahulu mengetahui sesuatu, jangan sampai mendahului kehendak Tuhan.

“Kita juga jangan mendahului keinginan-keinginan pribadi sebagai pemimpin, tetapi lebih mendahulukan hasrat dan keinginan masyarakat lebih dulu,” tegasnya.

Lamun siro pinter, ojo minteri memiliki arti bahwa meski kamu pandai, jangan sok pintar. Maknanya, kata Arief, jangan sampai sebuah kepandaian dan pengetahuan dijadikan untuk menipu rakyat.

“Apalagi menjebak rakyat. Tetapi kepandaian dan pengetahuan harus dgunakan untuk kebaikan sesama,” jelasnya.

Meski terlihat sederhana, Arief menyebut bahwa falsafah Jawa yang disampaikan Jokowi bermakna tinggi dan sulit untuk dijalani.

“Dan menurut saya, Kangmas Joko Widodo ini sudah menjalankan ketiga falsafah Jawa ini dalam kepemimpinan, kehidupan yang dijalankan selama ini,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Ukraina Lancarkan Serangan Drone di Beberapa Wilayah Rusia

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:03

Bonus Olimpiade Ditahan, Polisi Prancis Ancam Ganggu Prosesi Estafet Obor

Rabu, 01 Mei 2024 | 16:02

Antisipasi Main Judi Online, HP Prajurit Marinir Disidak Staf Intelijen

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:37

Ikut Aturan Pemerintah, Alibaba akan Dirikan Pusat Data di Vietnam

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:29

KI DKI Ajak Pekerja Manfaatkan Hak Akses Informasi Publik

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:27

Negara Pro Rakyat Harus Hapus Sistem Kontrak dan Outsourcing

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:17

Bandara Solo Berpeluang Kembali Berstatus Internasional

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:09

Polisi New York Terobos Barikade Mahasiswa Pro-Palestina di Universitas Columbia

Rabu, 01 Mei 2024 | 15:02

Taruna Lintas Instansi Ikuti Latsitardarnus 2024 dengan KRI BAC-593

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:55

Peta Koalisi Pilpres Diramalkan Tak Awet hingga Pilkada 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 14:50

Selengkapnya