Berita

SMK bukanlah penyebab tingginya pengangguran/Net

Nusantara

Antara SMK, Esemka, dan TKA dari China

MINGGU, 21 JULI 2019 | 09:21 WIB | LAPORAN: AGUS DWI

Pernyataan Gubernur Jawa Barat, Ridwan Kamil, yang menilai Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) jadi penyebab pengangguran memicu kontroversi. Bahkan sang Gubernur berniat untuk membubarkan SMK.

Kontan, beragam komentar muncul menanggapi ucapan Kang Emil, sapaan akrabnya. Antara lain ada yang membantah mengenai penyebab tingginya angka pengangguran. Karena penyebab utama adalah minimnya lapangan kerja.

"Menyalahkan SMK sebagai penyebab dinilai sebagai 'buruk muka cermin dibelah'. Justru keberadaan SMK adalah untuk memenuhi kebutuhan yang lebih siap bekerja," ucap M Rizal Fadillah, Pemerhati Politik dan Sosial dalam keterangannya kepada redaksi RMOL, Minggu (21/7).

Menurut Rizal, suatu rencana kebijakan seharusnya didasarkan atas penelitian yang komprehensif dan mendalam. Apakah benar apa yang diasumsikan Kang Emil atau keliru. Jika benar, maka kebijakan tetap saja mesti bersifat nasional.

"Gegabah jika meniadakan salah satu model sekolah hanya karena penilaian subjektif seorang Gubernur. Proses kajian hingga perlu dibubarkan mesti melibatkan baik instansional maupun masyarakat. Ada Dewan Pendidikan dan Komite Sekolah," imbuh dia.

Apalagi efek dari pembubaran tentu tidak sesederhana yang dipikirkan. Terutama jika lembaga tersebut masih aktif dalam kegiatan belajar mengajar. Justru akan membuat satu masalah baru. Karena dengan membubarkan SMK justru menambah angka pengangguran.

"Berbeda dengan Pak Jokowi yang memuji SMK hingga intens mempublikasi karya siswa yang kemudian populer dengan sebutan 'mobil esemka', Gubernur Jawa Barat ini justru mempermasalahkan bahkan menyalahkan SMK atas terjadinya pengangguran. Bahkan mengancam pembubaran pula," lanjut Rizal.

Fokus Pemprov Jabar yang dipimpin Kang Emil harusnya bukanlah kepada ancaman pembubaran. Akan tetapi kepada revitalisasi SMK beserta lulusannya. Toh Pemerintah sudah mengeluarkan Inpres 9 tahun 2016 yang menekankan pada revitalisasi.

"Mendikbud telah merancang road map pengembangan SMK, menyempurnakan dan menyeleraskan kurikulum SMK sesuai penggunaan lulusan (link & match). Target pada 2020 adalah 80 persen tamatan bekerja pada bidangnya, 12 persen berwirausaha, dan 8 persen bersertifikasi profesi. Nah Emil kerjakan saja program revitalisasi ini sebagai bukti berhasil atau tidak kepemimpinannya. Nggak usah ancam bubar- bubarkan segala," tegas Rizal.

"Pidato Jokowi baru-baru ini bernada ancam ancam soal ideologi, investasi, maupun birokrasi, kini Kang Emil juga sama saja. Menyalahkan SMK atas pengangguran kurang bijaksana. Masyarakat yakin bahwa lapangan kerja yang kurang adalah faktor utama penyebab pengangguran. Bukan sekolah. Bahkan ironinya di beberapa kegiatan usaha justru kini diisi tenaga kerja dari China. Dari negeri China. Memprihatinkan," tandanya.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

UPDATE

Jangan Tertipu Tawaran Berangkat dengan Visa Non Haji!

Senin, 06 Mei 2024 | 05:37

Samani-Belinda Optimis Menang di Pilkada Kudus

Senin, 06 Mei 2024 | 05:21

PKB Kota Probolinggo cuma Buka Pendaftaran Wawalkot

Senin, 06 Mei 2024 | 05:17

Golkar-PDIP Buka Peluang Koalisi di Pilgub Jabar

Senin, 06 Mei 2024 | 04:34

Heboh Polisi Razia Kosmetik Siswi SMP, Ini Klarifikasinya

Senin, 06 Mei 2024 | 04:30

Sebagian Wilayah Jakarta Diperkirakan Hujan Ringan

Senin, 06 Mei 2024 | 03:33

Melly Goeslaw Tetarik Maju Pilwalkot Bandung

Senin, 06 Mei 2024 | 03:30

Mayat Perempuan Tersangkut di Bebatuan Sungai Air Manna

Senin, 06 Mei 2024 | 03:04

2 Remaja Resmi Tersangka Tawuran Maut di Bandar Lampung

Senin, 06 Mei 2024 | 02:55

Aspirasi Tak Diakomodir, Relawan Prabowo Jangan Ngambek

Senin, 06 Mei 2024 | 02:14

Selengkapnya