Berita

Tim kuasa hukum Novel Baswedan/Net

Hukum

Kuasa Hukum Novel Anggap Kerja Tim Bentukan Kapolri Gagal

RABU, 17 JULI 2019 | 20:14 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Tim Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior KPK, Novel Baswedan dinilai gagal total. Sebab tim yang dibentuk Kapolri Jenderal Tito Karnavian sejak 8 Januari lalu itu tidak berhasil mengungkap pelaku penyerangan Novel.

Kuasa Hukum Novel Baswedan dari LBH Jakarta, Arief Maulana mengaku kecewa dengan kinerja TGPF karena tidak maksimal melakukan investigasi selama enam bulan lebih.

"Kegagalan itu terlihat dari belum terungkap pelaku, alih-alih pelaku lapangan, terlebih lagi aktor intelektual di balik penyerangan Novel Baswedan," ujarnya kepada wartawan di Gedung Merah Putih KPK, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (17/7).


Sementara itu, anggota tim kuasa hukum lainnya, Puteri Kanesia menilai kasus yang menimpa Novel bukan sepele. Bahkan dapat dikategorikan sebagai upaya percobaan pembunuhan.

Sebab, selain serangan yang mengakibatkan bola mata rusak akibat disiram air keras, Novel juga sempat mengalami gangguan pernapasan.

“Saya pikir itu bukan saja berupaya mas Novel menderita tapi sudah ada upaya percobaan pembunuhan," ujar ketua tim advokasi Kontras itu.

Sejurus dengan itu, Ketua Wadah Pegawai KPK Yudi Purnomo Harahap berharap hasil dari investigasi TGPF bentukan Kapolri tidak hanya menghasilkan rekomendasi. Apalagi, selama lebih dari dua tahun masyarakat bertanya-tanya mengenai pelaku penyerangan.

"Kami meminta agar tidak lagi bentuknya rekomendasi. Perlu diperjelas mengenai apa yang didapatkan oleh TGPF, apakah pelakunya ditemukan atau tidak. Itu saja persoalannya," tegas Yudi.

Jurubicara TGPF Nurcholis mengakui bahwa timnya masih kesulitan dalam mengungkap kasus Novel. Tim pun  merekomendasikan kepada Kapolri Jenderal Tito Karnavian untuk membentuk tim teknis dalam mengungkap 3 orang terduga pelaku yang terekam CCTV.

"TGPF merekomendasikan Kapolri membentuk tim teknis mendalami sosok-sosok misterius tersebut. Tim ini diharap memiliki kemampuan spesifik membongkar kasus," ujarnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya