Berita

TGPF mengaku kesulitan mengidentifikasi pelaku melalui CCTV/RMOL

Hukum

Dibantu Polisi Australia, TGPF Tetap Kesulitan Lihat Hasil CCTV

RABU, 17 JULI 2019 | 18:22 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Hasil rekaman Closed Circuit Television (CCTV) yang didapat Tim pakar Gabungan Pencari Fakta (TGPF) kasus penyiraman air keras terhadap penyidik senior Novel Baswedan kurang membantu dalam penyelidikan. TPGF mengaku sulit mengidentifikasi pelaku penyiraman maupun kendaraan yang dipakai lantaran rekaman CCTV beresolusi rendah.

“Meskipun rekaman CCTV telah mendapatkan bantuan teknis dari AFP (Australian Federal Police) untuk memperjelas resolusi gambar,” kata jubir tim pakar Nurcholis kepada wartawan di Bareskrim Polri, Rabu (17/7).

Selain itu, hasil rekaman CCTV yang berasal dari rumah saksi ER hanya memperlihatkan kelanjutan pelarian dari 2 orang terduga pelaku setelah melakukan penyiraman zat kimia (H2804) kepada Novel.


Saksi-saksi yang sangat dekat saat Novel disiram air keras pun kesulitan mengidentifikasi pelaku yang memakai helm full face maupun kendaraan yang digunakan. Begitupun saksi lain yang jalan pulang bersama-sama Novel usai melaksanakan shalat subuh berjamaah di Masjid Al-lkhsan, Kelapa Gading, Jakarta Utara.

“Sesaat kejadian peristiwa penyiraman, hanya terdapat satu saksi yakni IS dalam posisi sekitar 15 meter di belakang korban. Melihat dua orang mengendarai sepeda motor (tidak teridentifikasi merk motor dan nomor polisinya),” jelas Nurcholis.

Sementara, sambung Nurcholis, satu saksi lain yani EJ yang pulang lebih dahulu usai shalat sempat melihat dua orang tidak dikenal tengah mengendarai motor menggunakan helm dan satunya dalam posisi menunduk.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya