Berita

Dalai Lama/Net

Jaya Suprana

Humorologi Dalai Lama

SELASA, 16 JULI 2019 | 07:18 WIB | OLEH: JAYA SUPRANA

DALAI Lama meminta maaf atas komentar yang dianggap kontroversial tentang kemungkinan seorang wanita menggantikannya. Dalam wawancara dengan BBC pada bulan Juni 2019, sang pemimpin spiritual Tibet memang sempat menyatakan bahwa perempuan sebagai Dalai Lama di masa depan harus "menarik".

Menyesal


Sebuah pernyataan resmi dari kantor Dalai Lama meminta maaf atas ucapan Dalai Lama. "Dia sangat menyesal bahwa orang-orang telah terluka oleh apa yang dia katakan dan menawarkan permintaan maafnya yang tulus," katanya.

Dalam sebuah wawancara dengan BBC, pemimpin spiritual berusia 84 itu menyentuh aneka topik termasuk Presiden AS Donald Trump, derita kaum pengungsi dan impiannya untuk kembali ke Tibet.

Namun, komentarnya tentang kemungkinan Dalai Lama diganti seorang wanita dianggap rawan memicu kontroversi.

"Jika seorang Dalai Lama wanita maka dia seharusnya lebih menarik," katanya dalam bahasa Inggris, sambil tertawa.

Maka Dalai Lama meminta maaf atas kecerobohan dirinya yang disebabkan lelucon yang rawan disalahtafsirkan.

Dalai Lama "memiliki kepekaan yang tajam terhadap kontradiksi antara dunia materialistis dan global yang ia temui dalam perjalanannya dan gagasan kompleks yang lebih esoteris tentang reinkarnasi yang merupakan jantung dari tradisi Buddha Tibet"ungkap pernyataan itu.

"Namun, kadang-kadang terjadi bahwa pernyataan spontan, yang mungkin menghibur dalam satu konteks budaya, kehilangan makna dalam terjemahan ketika dibawa ke bahasa yang lain. Dia menyesali kekeliruan apa pun yang mungkin telah dilakukannya."

Sepanjang hidupnya, Dalai Lama menentang objektifikasi perempuan dan mendukung kesetaraan gender demikian ditambahkan.  Namun, tidak ada permintaan maaf atas komentar Dalai Lama bahwa Donald Trump memiliki "kurangnya prinsip moral."

Makna Maaf

Sebagai pengagum Dalai Lama dan kebetulan pendiri Perhimpunan Pencinta Humor yang memelajari makna apa yang disebut sebagai humor, saya menghormati permohonan maaf Dalai Lama.

Secara humorologis, terkesan bahwa Dalai Lama sadar fakta bahwa humor adalah kata benda . Namun Dalai Lama juga sadar bahwa lucu atau jenaka adalah kata sifat.

Antara kata benda dan kata sifat tiada keterpaksaan untuk saling terkait namun memang apabolehbuat kerap kali dikaitkan maka humor memang tidak dijamin harus hukumnya wajib bagi seluruh umat manusia pasti lucu.

Secara humorologis, pada hakikatnya pernyataan Dalai Lama tentang perempuan “harus menarik” tidak bermasalah apalagi sampai harus dimohonkan maaf.

Namun apa boleh buat, memang istilah “harus menarik” rawan ditafsirkan negatif oleh para pejuang anti eksploatisme terhadap “kecantikan perempuan”. Di samping juga rawan ditafsirkan menyemooh mereka yang dianggap mau pun menganggap diri “kurang” apalagi “tidak cantik” padahal cantik-tidaknya seseorang adalah subyektif maka nisbi akibat terkait pada apa yang disebut sebagai selera plus tafsir.

Maka apabila diterawang dengan daya  lensa nurani kemanusiaan supra sensitif, pada hakikatnya permohonan maaf Dalai Lama merupakan kesuriteladanan yang menyadarkan kita semua bahwa sebaiknya dalam masa kehidupan yang tidak terlalu lama ini kita masing-masing senantiasa bahkan niscaya lebih berupaya bukan melukai namun membahagiakan perasaan orang lain.

Penulis adalah pendiri Sanggar Pembelajaran Kemanusiaan.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Naik 23,1 Persen, Realisasi Belanja Pemerintah Capai Rp427,6 T pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:56

Ketua DPRD DKI Komplain Anggaran Kelurahan 5 Persen Kegedean

Jumat, 26 April 2024 | 15:54

Samsung Luncurkan Pengisi Daya Port Ganda 50W, Dibanderol Rp1,2 Jutaan

Jumat, 26 April 2024 | 15:29

World Water Forum ke-10, Momentum bagi Indonesia Perbaiki Insfastruktur Air

Jumat, 26 April 2024 | 15:26

Legislator Senayan Pasang Badan untuk Pelanggan Korban Telkom

Jumat, 26 April 2024 | 15:25

TPDI: Aset Korupsi Jangan Jadi Bancakan

Jumat, 26 April 2024 | 15:18

APBN RI Surplus Rp8,1 Triliun pada Maret 2024

Jumat, 26 April 2024 | 15:14

Pesan Mahfud MD ke Prabowo: Benahi Hukum

Jumat, 26 April 2024 | 15:07

Laku Keras, Mobil Xiaomi SU7 Amankan 75.723 Pesanan

Jumat, 26 April 2024 | 15:05

Penuhi Kebutuhan Darah, Ratusan Polwan Ikut Jadi Pendonor

Jumat, 26 April 2024 | 15:01

Selengkapnya