Berita

Joko Widodo/Net

Politik

Pidato Kemenangan Di Sentul Tunjukkan Jokowi Presiden Visioner

SENIN, 15 JULI 2019 | 21:35 WIB | LAPORAN:

Politikus PDIP Darmadi Durianto mengapresiasi pidato politik kemenangan Presiden terpilih Joko Widodo yang akan memprioritaskan program-program kebijakan yang sesuai dengan kondisi faktual saat ini. Baik kondisi secara global maupun di tingkat nasional.

Dalam pidatonya menggambarkan bahwa Jokowi adalah presiden visioner. Namun demikian, lanjut dia, perlu ada formulasi yang tepat terkait berbagai kebijakan dalam menghadapi tantangan zaman yang makin dinamis.

"Saya mengapresiasi isi pidato kemenangan Pak Jokowi, sangat visoner. Saya lihat Presiden Jokowi menggunakan konsep dynamic governance dalam menyusun berbagai kebijakannya," kata Darmadi, seperti dikutip dari RMOLJakarta.com, Senin (15/7).

Bendahara Megawati Institute ini menilai, dynamic governance merupakan sebuah konsep yang menekankan bagaimana bekerjanya berbagai kebijakan, institusi dan struktur yang telah disusun.

"Agar mampu beradaptasi dengan kondisi ketidakpastian dan perubahan sehingga dapat tetap relevan dan efektif untuk mencapai tujuan jangka menengah dan panjang," ujarnya.

Adapun agar konsep tersebut terimplementasi dengan baik, saran dia lagi, setidaknya pemerintah mesti melakukan beberap hal.

"Pertama, pemerintah mesti menempuh jalur pembangunan adaptif (adaptive path). Kedua, pemerintah mesti mengedepankan pola-pola kebijakan yang bersifat adaptif (adaptive policy). Dua hal tersebut menjadi prasyarat penting agar pemerintahan berjalan efektif ditengah tantangan dan perubahan zaman yang sangat dinamis ini," tutupnya.

Diketahui, alam pidato politik kemenangannya yang digelar di Sentul City Bogor Jawa Barat, Minggu (14/7), Jokowi akan memprioritaskan sejumlah kebijakan dalam periode kedua kepemimpinanannya seperti program pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), mengubah mindset birokrasi, melanjutkan program infrastruktur dan lainnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Bupati Sidoarjo Gus Muhdlor Resmi Tersangka KPK

Selasa, 16 April 2024 | 07:08

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Sekda Jabar akan Tindak Pelaku Pungli di Masjid Raya Al Jabbar

Rabu, 17 April 2024 | 03:41

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Halal Bihalal Partai Golkar

Selasa, 16 April 2024 | 01:21

UPDATE

Mudahkan Milenial dan Gen Z Miliki Hunian di Bali, BTN Tawarkan Skema Khusus

Sabtu, 27 April 2024 | 01:36

Sikap Ksatria Prabowo Perlu Ditiru Para Elite Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 01:11

Gus Fawait Resmi Didukung Gerindra Maju Bacabup Jember

Sabtu, 27 April 2024 | 00:59

Rekonsiliasi Prabowo-Megawati Bisa Dinginkan Suhu Politik

Sabtu, 27 April 2024 | 00:31

Kejagung Tetapkan 5 Tersangka Baru Korupsi PT Timah, 3 Orang Langsung Ditahan

Jumat, 26 April 2024 | 23:55

Menlu RI Luncurkan Buku "Menghadirkan Negara Hingga Ujung Dunia" di HWPA Award 2023

Jumat, 26 April 2024 | 23:37

Indonesia Tim Pertama yang Jebol Gawang Korsel, Pimpinan Komisi X: Prestasi yang Patut Diapresiasi

Jumat, 26 April 2024 | 23:33

Konfrontasi Barat Semakin Masif, Rusia Ajak Sekutu Asia Sering-sering Latihan Militer

Jumat, 26 April 2024 | 23:21

Menlu RI: Jumlah Kasus WNI di Luar Negeri Melonjak 50 Persen Jadi 53.598

Jumat, 26 April 2024 | 23:06

Ubedilah: 26 Tahun Reformasi, Demokrasi Memburuk

Jumat, 26 April 2024 | 23:01

Selengkapnya