Berita

Sosialiasi dan Aksi Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi Wasy Syahadah/Net

Politik

Arif Bermedsos Bagian Dari Pengamalan Pancasila

MINGGU, 14 JULI 2019 | 15:40 WIB | LAPORAN: WIDIAN VEBRIYANTO

Masyarakat Indonesia harus mampu mengenal informasi dengan baik agar tidak termakan hoax alias informasi palsu.

Begitu kata Ketua PP Muhammadiyah Dadang Kahmad dalam Sosialiasi dan Aksi Negara Pancasila sebagai Darul ‘Ahdi  Wasy Syahadah di Aula SEAMOLEC, Universitas Terbuka Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Sabtu (13/7).

Menurutnya, ada tiga tahap bagi masyarakat untuk memastikan informasi tersebut bukan hoax. Pertama adalah dengan meyakini informasi yang didapat adalah benar.

“Kedua berita itu baik dan ketiga harus yakin informasi tersebut memberikan manfaat,” tegasnya dalam keterangan tertulis yang diterima, Minggu (14/7).

Sementara itu, Faozan Amar sebagai koordinator progam ini menjelaskan bahwa kegiatan tersebut merupakan tindak lanjut dari MoU  antara  PP Muhammadiyah dengan Kementerian PMK, dalam rangka sosialisasi keputusan Muktamar Muhammadiyah ke-47 tahun 2015, yaitu Negara Pancasila sebagai Darul Ahdi Waysahadah.

Artinya, acara ini merupakan bagian untuk menyegarkan kembali nilai-nilai Pancasila, agar tidak sebatas menjadi simbol tapi harus diamalkan dalam kehidupan sehari-hari.

“Salah satunya bijak dan arif dalam bermedia sosial. Mulai dari diri kita sendiri, karena bangsa ini perlu keteladanan,” ujarnya.

Sementara itu, Wakil Ketua Majelis Pustaka Informasi PP Muhammadiyah, Edy Kuscahyanto yang menjadi pemateri menyebut bahwa pendewasaan masyarakat dalam mengenali hoax sangat penting dilakukan. Apalagi, beberapa bulan terakhir banyak hoax yang bermunculan dan mengancam keharmonisan masyarakat.

"Acara ini sangat relevan  karena beberapa tahun terakhir banyak hoax dan ujaran kebencian yang bisa merongrong sendi-sendi kehidupan berbangsa,” tegasnya.

Senada itu, Direktur SEAMOLEC, Alpha Ammirachman menyebut bahwa informasi hoax yang sudah menyebar  susah dikendalikan. Dia mencontohkan isu penghapusan pendidikan agama.

“Padahal itu tidak benar, tapi setiap ke daerah saya selalu dimintai klarifikasi,” pungkasnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya