Berita

Ilustrasi/Net

Bisnis

Kebijakan Tiket Murah, Menko Perekonomian Off Side!

SABTU, 13 JULI 2019 | 12:25 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Indonesia National Air Carrier Association (INACA) telah melaporkan kebijakan “tiket murah” yang diumumkan Kantor Menko Perekonomian hari Senin lalu (8/7) ke Ombudsman Republik Indonesia (ORI).

Kebijakan itu dinilai sebagai sebuah offside karena urusan penentuan tarif penerbangan bukan merupakan ranah atau wilayah kerja Menko Perekonomoian, melainkan Menteri Perhubungan.

Selain itu, untuk membuat peraturan ada berbagai tahapan yang wajib dilakukan. Termasuk mempertimbangkan kepentingan subyek yang diatur.


Perihal laporan INACA ke ORI ini disampaikan anggota ORI Alvin Lie.

“Indonesia National Air Carrier Association (INACA) dan maskapai pasti sangat keberatan dan menolak. Saat ini saja INACA sudah mengadukan ke Ombudsman dugaan maladministrasi dalam penerbitan Keputusan Menhub KM106/2019 yang menurunkan TBA,” ujar Alvin yang juga pakar dunia penerbangan.

Dia mengatakan, sejak 2014 TBA atau Tarif Batas Atas tidak pernah dinaikkan, malah diturunkan. Padahal biaya operasi airlines sudah naik signifikan.

“Tidak sepatutnya pemerintah masuk sedemikian jauh ke ranah korporat. Itu bukan ranah pemerintah. Sejauh airlines tidak melanggar TBB / TBA tidak ada alasan Pemerintah intervensi,” masih kata mantan anggota DPR RI itu.

“Kecuali jika Pemerintah yang membiayai program tersebut,” tegas dia.

Hal lain yang membuat Alvin Lie prihatin adalah kenyataan bahwa pemerintah lebih memberikan perhatian besar pada penerbangan yang menggunakan pesawat jet. Sementara di saat bersamaan mengabaikan penerbangan pada rute-rute yang menggunakan pesawat baling-baling atau propeller.

Padahal pesawat propeller melayani kota-kota  kecil yang sangat membutuhkan transportasi udara.

“Lagipula biaya angkut per kursi per kilometer pesawat propeller sangat tinggi. Mencapai tiga sampai lima kali lipat pesawat jet. Tapi pemerintah sama skali tidak perhatikan. Anggaran subsidi untuk rute perintis justru dikepras,” sambungnya.

“Dimana keadilan? Dimana kepedulian terhadap kota-kota dan daerah terpencil?” demikian Alvin Lie menutup uraiannya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya