Berita

Jokowi dan Prabowo/Net

Politik

Rekonsiliasi, Kemungkinan Besar Gerindra Tetap Jadi Oposisi

SABTU, 13 JULI 2019 | 08:50 WIB | LAPORAN: RUSLAN TAMBAK

Rekonsiliasi politik pasca pemilu akan sangat menentukan situasi politik ke depan. Terlepas nanti ada kesepakatan menjadi oposisi maupun koalisi itu merupakan langkah politik yang tentu dipandang baik oleh partai pendukung masing-masing capres, namun terlebih dahulu rekonsiliasi sebaiknya dapat dilaksanakan sebelum pelantikan presiden dan wapres terpilih pada Oktober nanti.

Demikian disampaikan pengamat politik sekaligus Direktur Eksekutif Nurjaman Center for Indonesian Democracy (NCID), Jajat Nurjaman kepada Kantor Berita RMOL, Sabtu (13/7).

"Ketegangan politik antar pendukung capres hingga saat ini masih terlanjut, namun justru tanpa arah yang jelas, untuk itulah penting adanya rekonsiliasi dari para tokoh politik yang sebelumnya bersebrangan," ujarnya.

"Saya kira tentu kita semua memahami jika masih ada pendapat dari pihak yang tidak menerima hasil pilpres, namun sekali lagi saya tegaskan tanpa adanya rekonsiliasi politik hanya memunculkan ketidakjelasan dan situasi ini tentu sangat tidak baik karena akan berdampak luas," tutur Jajat menambahkan.

Adalah pengertian yang salah kaprah jika rekonsiliasi politik antara Prabowo Subianto dan Joko Widodo diartikan sebagai pengkhianatan, justru rekonsiliasi adalah langkah awal yang akan memberikan kejelasan langkah politik ke depan.

"Terkait dengan adanya rumor yang menyebutkan jika kepulangan Habib Rizieq merupakan bagian dari rencana rekonsiliasi, saya kira itu sah-sah saja dan tidak perlu dilebih-lebihkan mengingat hal itu juga merupakan bagian dari kepentingan politik," ungkapnya.

Situasi politik saat ini tidak jauh beda dengan yang terjadi pasca Pilpres 2014, dimana rekonsiliasi dianggap sesuatu yang janggal, namun pada akhirnya antara Prabowo dan Jokowi tetap bertemu dan mampu meredam situasi politik saat itu yang cukup panas, jika kali ini bisa dilakukan tentu semua pihak harus menghormati apapun keputusan politik keduanya.

"Saya kira melihat karakter pak Prabowo yang selalu memegang teguh ucapannya, kemungkinan besar Gerindra tetap akan menjadi oposisi pemerintah, dan hingga saat ini menjadi oposisi masih merupakan posisi ideal bagi Gerindra," tutup Jajat.

Populer

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Kantongi Sertifikasi NBTC, Poco F6 Segera Diluncurkan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 08:24

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Daftar Bakal Calon Gubernur, Barry Simorangkir Bicara Smart City dan Kesehatan Untuk Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 22:04

Acara Lulus-Lulusan Pakai Atribut Bintang Kejora, Polisi Turun ke SMUN 2 Dogiyai

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:57

Konflik Kepentingan, Klub Presiden Sulit Diwujudkan

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:41

Lantamal VI Kirim Bantuan Kemanusiaan Untuk Korban Banjir dan Longsor di Luwu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Ketua MPR: Ditjen Bea Cukai, Perbaiki Kinerja dan Minimalkan Celah Pelanggaran!

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:33

Anies: Yang Tidak Mendapatkan Amanah Berada di Luar Kabinet, Pakem Saya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:25

Ide Presidential Club Karena Prabowo Ingin Serap Pengalaman Presiden Terdahulu

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:17

Ma’ruf Amin: Presidential Club Ide Bagus

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:09

Matangkan Persiapan Pilkada, Golkar Gelar Rakor Bacakada se-Sumut

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:04

Dua Kapal Patroli Baru Buatan Dalam Negeri Perkuat TNI AL, Ini Spesifikasinya

Selasa, 07 Mei 2024 | 21:00

Selengkapnya