Berita

Nindira Aryudhani/Dok

Publika

Militansi Emak Anti Rekonsiliasi

JUMAT, 12 JULI 2019 | 09:59 WIB

PASCA putusan MK terkait Pilpres, muncullah spekulasi tentang rekonsiliasi antara kubu 01 dan 02. Namun, upaya rekonsiliasi ini nampaknya menemui titik terjal. Pasalnya, banyak para pendukung Prabowo-Sandi yang mendesak untuk tidak melakukan rekonsiliasi dengan Joko Widodo. Inilah yang kemudian dinilai sebagai salah satu faktor yang membuat keputusan rekonsiliasi menjadi lama.

Demikian analisis dari Director for Presidential Studies-DECODE UGM, Nyarwi Ahmad. Apalagi, tambah Nyarwi, kaum emak-emak pendukung Prabowo-Sandi telah melakukan aksi di Kertanegara untuk menolak rekonsiliasi terjadi. Hal makin membuat Prabowo beserta timnya dilema untuk rekonsiliasi dengan Jokowi.

Tak hanya penolakan dari warga pemilih, lambatnya proses rekonsiliasi tersebab oleh adanya sebagian pihak dari tim Prabowo yang mendukung rekonsiliasi namun dengan syarat pemulangan Habib Rizieq Shihab ke tanah air. Hal ini juga menjadi beban Prabowo. Karena pemulangan Habib Rizieq ini disambut dengan penolakan dari tim Jokowi.


Berlepas dari itu semua, di sini kita bisa melihat betapa "sakti"-nya pengaruh para emak. Militansinya tak jua luntur, kendati iming-iming kekuasaan mulai menggerayangi kubu 02. Padahal, kekuasaan itu pula yang menjadi bagian dari cita-cita pemenangan mereka saat mendukung paslon 02 di Pilpres yang lalu. Namun, para emak ini bergeming meski sang paslon tengah dihadapkan pada kompromi yang begitu menggiurkan.

Karena itu sungguhlah publik, baik penguasa maupun berbagai lapisan masyarakat, harus lebih peka pada kondisi yang terjadi. Para emak pendukung 02 ini boleh dikata bukan emak biasa. Keberadaan mereka mewakili elemen Islam. Mereka adalah para muslimah yang sudah terlanjur sangat terluka oleh kezaliman rezim petahana sejak periode lima tahun ke belakang.

Mereka sebenarnya orang-orang yang teguh memegang prinsip. Mereka setia sebagaimana kesetiaan kepada suaminya. Mereka melindungi pilihannya seperti induk ayam melindungi anak-anaknya. Mereka tidak punya rasa mencla-mencle. Yang dengannya, hendaknya jangan pula coba-coba mengkhianati para emak ini.

Wahai para emak, coba perhatikan sejenak. Bicara tentang arus perubahan, apakah emak ingin lebih dahsyat dalam memegang kebenaran di dalam perubahan tersebut mak? Maka sungguh mak, berpeganglah pada agama Allah secara kaffah. Perjuangkanlah kemenangan Islam tanpa mendukung kubu mana pun, melainkan Islam itu semata-mata. Rekonsiliasi itu tak ubahnya upaya kompromi yang terlalu lezat untuk tidak dicicipi. Dan jika para emak lengah sedikit saja, maka rekonsiliasi itu masih berpeluang besar untuk dipilih.

Jadi mari mak, pilihlah jalan Allah yang hakiki. Yakni jalannya para Nabi dan Rasul yang tak pernah lelah membela tauhid tanpa kompromi. Agar kemenangan itu benar-benar nyata. Ingatlah, jika kemenangan itu "hadiah" dari para penghadang Islam, maka bersiaplah dengan pengkhianatan politik yang jauh lebih melukai. Dukungan emak dalam politik berasas manfaat model begini pasti bertepuk sebelah tangan. Karena kemenangan semacam itu pasti semu belaka.

Nindira Aryudhani
Koordinator LENTERA.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

UPDATE

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Pramono Putus Rantai Kemiskinan Lewat Pemutihan Ijazah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:44

Jangan Dibenturkan, Mendes Yandri: BUM Desa dan Kopdes Harus Saling Membesarkan

Senin, 22 Desember 2025 | 17:42

ASPEK Datangi Satgas PKH Kejagung, Teriakkan Ancaman Bencana di Kepri

Senin, 22 Desember 2025 | 17:38

Menlu Sugiono Hadiri Pertemuan Khusus ASEAN Bahas Konflik Thailand-Kamboja

Senin, 22 Desember 2025 | 17:26

Sejak Lama PKB Usul Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:24

Ketua KPK: Memberantas Korupsi Tidak Pernah Mudah

Senin, 22 Desember 2025 | 17:10

Ekspansi Pemukiman Israel Meluas di Tepi Barat

Senin, 22 Desember 2025 | 17:09

Menkop Dorong Koperasi Peternak Pangalengan Berbasis Teknologi Terintegrasi

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

PKS Kaji Usulan Pilkada Dipilih DPRD

Senin, 22 Desember 2025 | 17:02

Selengkapnya