Berita

Bendera Amerika Serikat dan Kuba/Net

Dunia

AS Perketat Kebijakan, Sektor Pariwisata Kuba Lesu

JUMAT, 12 JULI 2019 | 08:49 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Sektor pariwisata Kuba kemungkinan akan lesu tahun ini karena semakin ketatnya pembatasan yang diterapkan oleh Amerika Serikat untuk perjalanan ke pulau Karibia tersebut.

Diketahui bahwa Kuba sempat mengalami ledakan pariwisata dalam beberapa tahun terakhir akibat kebijakan Barack Obama semasa menjabat sebagai presiden Amerika Serikat.

Hal itu membantu mengimbangi ekspor yang lebih lemah dan penurunan tajam dalam bantuan dari sekutu utama, Venezuela.


Namun pemerintahan Presiden Amerika Serikat Donald Trump mengambil kebijakan berbeda, yakni memangkas aliran pendapatan Kuba dengan cara "mencekik" sektor pariwisata.

Bulan lalu saja, Trump melarang kapal pesiar dan pesawat pribadi untuk bepergian ke Kuba.

Selain itu, dia iuga mengakhiri kategori "pendidikan" yang sangat sering digunakan untuk wisatawan melakukan perjalanan legal ke Kuba sebagai pengecualian terhadap larangan keseluruhan pariwisata Amerika Serikat.

"Langkah-langkah ini memicu pengurangan 20,33 persen dalam kegiatan wisata," kata Menteri Pariwisata Kuba, Manuel Marrero seperti dimuat Reuters (Kamis, 12/7).

Dia memperkirakan, 4,3 juta orang akan mengunjungi Kuba tahun ini. Angka itu turun dari target lebih dari 5 juta tahun lalu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya