Berita

Foto: KBRI Wellington

Dunia

The First Pacific Exposition & Tourism Forum, Dubes Tantowi Yahya Rangkul 20 Negara

KAMIS, 11 JULI 2019 | 15:26 WIB | LAPORAN:

Menghadirkan 20 negara Pasifik dalam sebuah forum itu tidak mudah. Tetapi itu bisa dilakukan dengan baik oleh Duta Besar RI untuk New Zealand dan negara-negara Pasifik, Tantowi Yahya di Auckland, 11-14 Juli 2019 ini.

Dikemas dalam sebuah agenda The First Pacific Exposition, Indonesia semakin akrab diterima dalam sebuah komunitas negara-negara kawasan Pasifik.

"20 negara-negara pasifik hadir semua," kata Tantowi sebagaimana dikutip dari rilis KBRI Selandia Baru di Jakarta, Kamis (11/7).


Ke-20 negara itu adalah Australia, Cook Island, Federated States of Micronesia, Fiji, French Polynesia, Indonesia, Kiribati, Marshall Islands, Nauru, New Zealand, Niue, Palau, Papua New Guinea, Samoa, Solomon Islands, Timor Leste, Tuvalu, Vanuatu, New Caledonia.

Dua menteri RI juga hadir, yakni Menteri Pariwisata Arief Yahya dan Menteri Luar Negeri Retno Marsudi. Event dengan tema “Towards One Pacific Destination” ini langsung dibuka di Convention Center, Auckland, hari ini (Kamis, 11/7).

Diawali dengan Tifa Dance oleh enam anak-anak Indonesia di panggung, yang menggambarkan kebersamaan, kekompakan, mempersatukan perbedaan. Audiensi sangat terkesan dengan penampilan tifa yang berasal dari Papua, salah satu dari suku Melanesia yanag ada di Indonesia.

Dubes Tantowi dalam sambutannya menjelaskan bahwa Indonesia adalah bagian dari Pasifik. Posisi Indonesia secara geografis menghadap ke laut Pasifik. Ada lima provinsi dari 34 provinsi di Indonesia yang menghadap ke pasifik, yakni Papua, Papua Barat, Maluku, Maluku Utara dan Timor Barat atau NTT.

"Silakan di ruangan ini yang berasal dari daerah tersebut berdiri, silakan lihat, kulit dan wajah mereka seperti kita, Melanesia dan Polinesia," ujar Tantowi yang disambut dengan tepuk tangan riuh.  

Indonesia itu negara yang besar, ratusan suku, bahasa, adat tradisi dan kepercayaan. Di bagian barat, Tantowi mencontohkan wajahnya seperti keturunan China. Ada juga Arab dan Eropa.

"Sedang di bagian timur, Melanesia dan Polinesia," jelas Tantowi Yahya inisiator forum ini.

Dia juga mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Selandia Baru dan Australia yang mendukung kegiatan ini. Juga atas kehadiran perwakilan dari semua negara Pasifik yang antusias datang ke Auckland untuk mengikuti event ini.

Karena itu, sebagai kawasan dengan lokasi geografik yang sama, tradisi dan budaya yang sama, akan sangat bagus berkolaborasi.

Salah satu pintu yang paling manarik dalam kolaborasi itu adalah sektor pariwisata. Karena ke depan pariwisata menjadi penghasil devisa yang besar dan sustainable.

“Karena itu saya mengajak Pak Menpar Arief Yahya di forum Pacific Exposition ini untuk creating Pacific Momentum," ungkap mantan presenter TV, penyanyi country, dan pembaca acara kuis yang ngetop di tanah air itu.

Menteri Pariwisata Arief Yahya yang menjadi bintang di acara itu menyambut gembira pertemuan negara-negara Pasifik yang diinisiasi KBRI Wellington  ini.

"Semoga di akhir acara ini, kita dapat memberikan kontribusi positif untuk kerjasama timbal balik antara Negara-negara Pasifik, sejalan dengan moto Towards One Pacific Destination, Menuju Satu Tujuan Pasifik ini," ujar Menpar Arief Yahya.

Menpar Arief Yahya langsung mencontohkan kawasan ASEAN yang dulunya memiliki forum ministrial meeting, untuk pariwisata. Setiap tahun bertemu dan melakukan improvement, sehingga membuat ATF, ASEAN Tourism Forum, dan dalam tiga tahun terakhir menelurkan kesepakatan ASEAN Single Destination.

Ini merespons kawasan lain di dunia, yang bersatu, berkolaborasi, membuat paket wisata untuk beberapa destinasi di beberapa negara. Misalnya, Uni Eropa dengan single Visa. Amerika Latin, Tiongkok sendiri Hongkong, Shenzhen, Macao, kawasan Skandinavia dengan Finland, Sweden, Iceland, dan lainnya.

“Maka ASEAN juga melakukannya, dan sukses, mengembangkan paket produk destinasi bersama, promosi bersama, baik B to B, maupun G to G, antarnegara Asia Tenggara, termasuk sampai membangun SDM standar ASEAN,” ungkap Arief Yahya.

Narasumber lain yang hadir dalam forum ini adalah Rizki Handayani Mustafa, Deputi Bidang Pengembangan Pemasaran I Kemenpar, yang dipandu oleh moderator Valerina Daniel, Ketua Tim Percepatan Pariwisata Berkelanjutan Kemenpar.

Lalu ada Chris Cocker, CEO South Pacific Tourism Organization, Sione Finau Moala Mofi, Ministry of Tourism of Tonga, Rico Tupai Minister of Information and Communication Technology of Samoa.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya