Berita

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal/Net

Hukum

Ternyata Investigasi Kasus Novel Dilakukan Tim Pakar, Bukan TGPF

RABU, 10 JULI 2019 | 16:44 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Kepala Divisi Humas Polri, Irjen Mohammad Iqbal meluruskan bahwa tim yang menyerahkan hasil laporan investigasi kepada Kapolri terkait kasus penyerangan air keras terhadap penyidik senior KPK Novel Baswedan adalah tim pakar Kapolri, bukan tim TGPF bentukan Kapolri.

“Iya tim pakar, dia mencari juga beberapa ada fakta-fakta, klarifikasi, tapi namanya tim pakar bukan TGPF,” kata Iqbal usai perayaan HUT Bhayangkara ke-73 di Monas, Jakarta Pusat, Rabu (10/7).

Soal batas waktu penyelidikan, kata Iqbal, tergantung kemauan Kapolri sendiri. Sebab saat ini hasil laporan yang baru diserahkan semalam masih dipelajari.


“Kan tim pakar itu menerima mandat dari Pak Kapolri,” jelas Iqbal.

Adapun tim pakar yang ditunjuk oleh Kapolri antara lain, Peneliti senior LIPI, Hermawan Sulistyo; mantan Ketua Komnas HAM, Ifdal Kasim dan Nurcholis; Ketua Setara Institute, Hendardi; dan anggota Kompolnas, Poengky Indrawati.

Salah satu anggota tim pakar Nucholis mengatakan, laporan yang diberikan kepada Kapolri berjumlah 170 halaman dengan 1.500 lampiran.

“Kami menggunakan pendekatan scientific investigation untuk mengungkap kasus ini. Laporan sudah dilaporkan kepada Kapolri. Progresnya akan disampaikan pada minggu depan,” kata Nurcholis usai bertemu dengan Kapolri di Rupatama Mabes Polri, Jakarta, Selasa (9/7) malam.

Sementara anggota tim lainnya Hendardi menyampaikan dalam laporan ini tim menemukan indikasi adanya orang yang berlatar belakang politik.

“Ini bukan perkara biasa tapi ini perkara yang melibatkan orang yang kita kategorikan ada latar belakang politik karena itu kita mencari motif. Motif apa saja yang kami temukan nanti pada pekan depan akan kami sampaikan,” ujar Hendardi.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya