Berita

Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Hamli/Net

Politik

Kampus Harus Persuasif Cegah Penyebaran Radikalisme

RABU, 10 JULI 2019 | 02:56 WIB | LAPORAN:

Peran perguruan tinggi atau kampus dalam mencegah penyebaran paham radikalisme dan terorisme sangat tinggi, terutama di lingkungan mereka.

Namun demikian, Direktur Pencegahan BNPT Brigjen Hamli mengingatkan bahwa kampus tidak perlu melakukan pengusiran bagi mereka yang terindikasi radikal.

Sebaliknya, jika gejala-gejala tersebut mulai muncul, maka kampus harus melakukan pendekatan persuasif kepada orang bersangkutan agar bisa kembali ke paham yang benar.

“Mereka jangan dijauhi oleh lingkungannya,” ujarnya saat memberikan paparan pada Dialog Pelibatan Civitas Academica Dalam Pencegahan Terorisme di Institute Teknology Kalimantan (ITK) Balikpapan, Kalimantan Timur, Selasa (9/7).

Lebih lanjut, dia mengurai tentang tiga tahap perubahan seseorang hingga menjadi terorisme. Pemahaman ini perlu dimiliki agar bisa menghalau pertumbuhan radikalisme den terorisme di tengah masyarakat, khususnya di lingkungan perguruan tinggi.

“Pertama, intoleransi. Orientasi negatif atau penolakan seseorang terhadap hak-hak politik dan sosial dari kelompok yang ia tidak setuju,” jelasnya.

Selanjutnya adalah radikalisme, yaitu suatu ideologi dan paham yang ingin melakukan perubahan pada sistem sosial dan politik dengan menggunakan cara-cara kekerasan atau ekstrim.

“Paham ini menyuburkan sikap intoleran, anti pancasila, anti NKRI, penyebaran paham takfiri. dan menyebabkan disintegrasi bangsa,” terang mantan Analis Kebijakan Madya Bidang Penindakan Densus 88/Antiteror Polri ini.

Terakhir adalah terorisme, yaitu perbuatan yang menggunakan kekerasan atau ancaman kekerasan yang menimbulkan suasana teror atau rasa rasa takut secara meluas, yang dapat menimbulkan korban dengan motif ideologi, politik, atau gangguan keamanan.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Bentuk Unit Khusus Pidana Ketenagakerjaan, Lemkapi sebut Kapolri Visioner

Kamis, 02 Mei 2024 | 22:05

KPK Sita Bakal Pabrik Sawit Diduga Milik Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 21:24

Rakor POM TNI-Polri

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:57

Semarak Hari Kartini, Srikandi BUMN Gelar Edukasi Investasi Properti

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:50

KPK Sita Kantor Nasdem Imbas Kasus Bupati Labuhanbatu

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:46

Sesuai UU Otsus, OAP adalah Pribumi Pemilik Pulau Papua

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:33

Danone Indonesia Raih 3 Penghargaan pada Global CSR dan ESG Summit 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:21

Pabrik Narkoba di Bogor Terungkap, Polisi Tetapkan 5 Tersangka

Kamis, 02 Mei 2024 | 20:15

Ahmed Zaki Harap Bisa Bermitra dengan PKB di Pilgub Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:50

PP Pemuda Muhammadiyah Gelar Tasyakuran Milad Songsong Indonesia Emas

Kamis, 02 Mei 2024 | 19:36

Selengkapnya