Berita

Usman Hamid/Net

Hukum

Amnesty Internasional: Kapolda Akui Ada Aparat Lakukan Kekerasan Saat Rusuh 21-22 Mei

SELASA, 09 JULI 2019 | 23:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kapolda Metro Jaya, Irjen Gatot Eddy Pramono mengakui ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh aparat kepolisian saat menangkap pelaku kerusuhan dalam tragedi 21 dan 22 Mei di DKI Jakarta.

Pengakuan tersebut disampaikan langsung Gatot saat ditemui Amnesty Internasional Indonesia di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Selasa (9/7).

Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid menjelaskan bahwa dalam pertemuan itu pihaknya memperlihatkan sejumlah video tindakan represif anggota Brimob kepada Gatot.


Sedikitnya, ada 28 video yang berisi insiden-insiden kekerasan polisi saat menangani massa.

“Ada kelihatan sekali yang melakukan kekerasan dan itu tentu saja tugas polisi yang mengambil tindakan terhadap kekerasan itu,” ujarnya usai pertemuan.

Usai disodori video, lanjut Usman, Gatot mengakui ada tindakan kekerasan yang dilakukan oleh anggotanya yang memang sedang bertugas mengamankan Aksi 21 dan 22 Mei.

“Pak Kapolda sudah mengakui bahwa ada kekerasan yang dilakukan ketika mengamankan orang-orang yang terlibat di dalam kerusuhan," tegasnya.

Dalam kasus ini, Amnesty Internasional menghargai tugas polisi dalam menjaga kondusivitas ibukota dari para perusuh. Namun, lanjut Usman, pihaknya menyayangkan tindakan kekerasan yang dilakukan aparat. Apalagi, tindakan itu dilakukan terhadap orang yang sudah ditangkap dan tidak berdaya.

“Misalnya dipukul, ditendang itu yang saya kira merupakan persoalan hak asasi manusia," paparnya.

Lebih lanjut, Usman berterima kasih kepada Gatot yang sudah berkomitmen akan mengungkapkan dan melakukan tindakan terhadap aparat kepolisian yang menyalahi aturan.

"Kapolda menyatakan akan mengambil tindakan terhadap insiden-insiden yang terjadi di dalam area sekitar Kampung Bali maupun di Sabang atau di Jalan Agus Salim, sebagaimana yang kami sampaikan," tandasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya