Berita

Usman Hamid/RMOL

Hukum

Amnesty International Desak Kapolda Metro Ungkap Dan Tangkap Dalang Rusuh 21-22 Mei

SELASA, 09 JULI 2019 | 21:18 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Direktur Eksekutif Amnesty Internasional Indonesia, Usman Hamid mengatakan, dalam pertemuannya dengan Kapolda Metro Jaya Irjen Gatot Eddy Pramono, pihaknya menanyakan perihal penembakan yang menyebabkan beberapa orang tewas pada penanganan aksi rusuh 21-22 Mei 2019, diantaranya Harun Ar-Sayid, Farhan dan Abdul Aziz.

Usman mengungkapkan, Kapolda pada awalanya membuka kemungkinan terdapat anggotanya yang melakukan penembakan tersebut.

"Kapolda juga membuka diri bisa saja kemungkinan pertama anggota yang melakukan, tetapi sejauh ini belum ada usaha definitif tentang senjata tersebut atau yang kedua kemungkinannya adalah senjata itu berasal dari kelompok pihak ketiga lainnya," ucap Usman Hamid kepada awak media di Gedung Promoter Polda Metro Jaya, Selasa (9/7).


Selain itu, Kapolda juga mengaku telah mengumpulkan senjata anggotanya serta sudah dilakukan uji balistik. Namun, dari senjata yang telah dilakukan pengujian tidak ada yang identik dengan peluru yang ada di dalam tubuh beberapa korban.

"Saya kira itu kendala dari uji balistik karena memang dari anggota kepolisian yang senjatanya diserahkan seluruhnya, sejauh ini non identik dan tidak ada sesuai dengan sampai 4 kasus. Sementara beberapa kematian lainnya yang memang semuanya belum bisa diidentifikasi secara pasti jenis senjata atau misalnya peluru darimana," jelasnya.

Sehingga, Amnesty Internasional mendesak pihak kepolisian untuk segera mengusut dan menangkap pelaku penembakan yang mengakibatkan 9 orang tewas dalam tragedi 21-22 Mei.

"Tugasnya Polri untuk membongkarnya, mengusutnya, tampaknya di luar itu senjata-senjata awal ada pihak luar yang menggunakan senjata. Tugas Polri mencari, melakukan penyelidikan, penyidikan, penangkapan orang-orang, menggeledah barang atau melakukan sesuatu pemanggilan terhadap siapapun yang berkaitan atau terlibat," demikian Usman.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Tunjuk Ara di Depan Luhut

Senin, 15 Desember 2025 | 21:49

Makin Botak, Pertanda Hidup Jokowi Tidak Tenang

Selasa, 16 Desember 2025 | 03:15

UPDATE

Bawaslu Usul Hapus Kampanye di Media Elektronik

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:26

Huntap Warga Korban Bencana Sumatera Mulai Dibangun Hari Ini

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:25

OTT Jaksa Jadi Prestasi Sekaligus Ujian bagi KPK

Minggu, 21 Desember 2025 | 11:11

Trauma Healing Kunci Pemulihan Mental Korban Bencana di Sumatera

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:42

Lula dan Milei Saling Serang soal Venezuela di KTT Mercosur

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:35

Langkah Muhammadiyah Salurkan Bantuan Kemanusiaan Luar Negeri Layak Ditiru

Minggu, 21 Desember 2025 | 10:24

Jadi Tersangka KPK, Harta Bupati Bekasi Naik Rp68 Miliar selama 6 Tahun

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:56

Netanyahu-Trump Diisukan Bahas Rencana Serangan Baru ke Fasilitas Rudal Balistik Iran

Minggu, 21 Desember 2025 | 09:32

Status Bencana dan Kritik yang Kehilangan Arah

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:55

Cak Imin Serukan Istiqomah Ala Mbah Bisri di Tengah Kisruh PBNU

Minggu, 21 Desember 2025 | 08:28

Selengkapnya