Berita

Dahnil Anzar Simanjuntak/Net

Publika

Menimbang Dahnil Anzar, Memperkuat Marketing Politik

SENIN, 08 JULI 2019 | 13:18 WIB

ESKALASI politik di Kota Medan, Sumatera Utara mulai bergeliat. Mengapa bergeliat? Karena tahapan pilkada memilih walikota dimulai September 2019 mendatang. Sejumlah figur pun santer diperbincangkan publik.

Jika bercermin dari Bruce Newman, marketing politik terletak pada proses memilih costumer dan strategi ke mana distribusi produk untuk dijual. Produk politik yang saya maksudkan, bagaimana image kepada politisi, pesan politik bahkan program yang dikirim ke audiens sesuai harapan konsumen. Jadi, figur yang muncul belakangan ini ikut menghiasi media, tidak terlepas dari kecerdasan mengemas produk, kemudian menjual produknya ke pasar politik. Muncullah branding, sebuah merek figur yang terekam di mata publik. Jika ini sukses, maka tak heran figur yang sukses menampakkan brandingnya, ia pun bakal terpilih untuk lima tahun ke depan.

Mengamati geliat politik itu, setidaknya ada tiga model figur bakal calon untuk mencalonkan diri di Medan. Pertama, ada yang didorong untuk maju oleh komunitasnya. Kedua, ada yang terkesan dipaksakan untuk turun gunung. Ketiga, ada juga atas kemauannya sendiri. Ketiga kiblat inilah menurut saya kerap sekali menghiasasi media mainstream maupun media sosial menjelang pilkada Kota Medan. Salah satu nama yang diperbincangkan itu mantan Jurubicara Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi Dahnil Anzar Simanjuntak. Apakah Dahnil layak merebut orang nomor satu di Kota Medan?


Salah satu nama yang belakangan menjadi populer di media mainstream dan media sosial di Kota Medan adalah Dahni Anzar Simanjuntak. Ia adalah mantan Ketua Umum Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah dan mantan Jurubicara BPN Prabowo-Sandi. Saya mengenal Dahnil secara akrab, ketika saya menduduki posisi Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah periode 2010-2014. Dahnil juga menduduki posisi Ketua Pimpinan Pusat Pemuda Muhammadiyah bidang ekonomi. Saat itu Ketua Umum Pemuda Muhammadiyah Saleh Partaonan Daulay. Selang 4 tahun kemudian, Dahnil menggantikan Saleh Daulay sebagai ketua umum Pemuda Muhammadiyah pada Muktamar Pemuda Muhammadiyah di Padang, Sumatera Barat tahun 2014 lalu.   

Untuk Dahnil, saya kira belajarlah dari Joko Widodo dan Prabowo saat Pilpres 2019. Jokowi dan Prabowo menjelang pilpres hingga pilpres berakhir, piawai memasarkan dirinya lewat media massa. Intensitas kehadiran dua figur tersebut hampir tidak terputus dalam hitungan jam di media.

Saya yakin, semakin rajin turun ke Medan, adinda Dahnil semakin diperbincangkan. Saran saya, ketika turun ke Medan, ada dua modal yang sering saya ungkapkan. Modal ini juga telah terpapar dalam disertasi saya yang fokus membedah pencitraan politik. Pertama, modal sosial. Dahnil sudah memiliki modal sosial Ia dikenal luas melalui media. Tetapi, sangat dibutuhkan langsung turun dan bersentuhan dengan warga Medan. Kedua, modal kapital. Modal kedua ini memang tidak terelakkan dalam pasar politik. Ia datang seperti membuang air ke laut. Modal kapital mutlak ada. Jika tidak, jadilah kita seperti membuang air ludah ke atas terkena muka sendiri.

Selamat berjuang Dahnil Anzar Simanjuntak. Semoga branding Anda muncul dalam beberapa minggu ke depan. Kini, separuh keberuntungan politik Anda menjadi calon walikota berada di tangan Prabowo. Buktikanlah Anda dekat dengan Prabowo dengan dua modal tadi. InsyaAllah, adinda mendapatkan maqom yang pas menduduki calon walikota dan terpilih menjadi orang nomor satu di Medan dengan dukungan full dari masyarakat.

Anang Anas Azhar
Penulis adalah wartawan senior.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

UPDATE

Laksdya Erwin Tinjau Distribusi Bantuan di Aceh Tamiang

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:55

Jembatan Merah Putih

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:40

Kongres Perempuan 1928 Landasan Spirit Menuju Keadilan Gender

Selasa, 23 Desember 2025 | 03:13

Menko AHY Lepas Bantuan Kemanusiaan Lewat KRI Semarang-594

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:55

Membeli Damai dan Menjual Perang

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:32

Komdigi Gandeng TNI Pulihkan Infrastruktur Komunikasi di Aceh

Selasa, 23 Desember 2025 | 02:08

Rocky Gerung: Kita Minta Presiden Prabowo Menjadi Leader, Bukan Dealer

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:45

DPRD Minta Pemkot Bogor Komitmen Tingkatkan Mutu Pendidikan

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:27

Kebijakan Mualem Pakai Hati Nurani Banjir Pujian Warganet

Selasa, 23 Desember 2025 | 01:09

Pemilihan Kepala Daerah Lewat DPRD Bikin Pemerintahan Stabil

Selasa, 23 Desember 2025 | 00:54

Selengkapnya