Berita

Bendera Maroko/Net

Dunia

Bank Sentral Maroko Selidiki Hilangnya MAD 1,2 Juta Dari Konvoi Uang Tunai

JUMAT, 05 JULI 2019 | 14:07 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Bank sentral Maroko, yakni Bank Al Maghrib (BAM) membuka investigasi untuk menyelidiki hilangnya uang senilai 1,2 juta dirham Maroko (MAD) dari konvoi uang tunai yang dijaga ketat.

Dalam sebuah pernyataan pekan ini, seperti dimuat Morocco World News, BAM menjelaskan bahwa pihaknya secara teratur menyediakan uang tunai untuk melayani kebutuhan uang tunai di seluruh wilayah di Maroko. Uang tunai itu dikirim dari kantor pusat BAM di Rabat.

Proses pengiriman uang tunai tersebut dilakukan melalui perjalanan darat dan dibawa oleh pekerja BAM khusus dengan penjagaan ketat oleh petugas Royal Gendarmerie, yang merupakan bagian dari Angkatan Bersenjata Kerajaan Maroko.


Satu kendaraan diisi dengan sejumlah peti yang berisi uang. Masing-masing peti menampung seribu lembar yang kertas pecahan 200 dirham Maroko.

Namun baru-baru ini, uang tunai senilai 1,2 juta dirham hilang dari konvoi "poros utara". Itu adalah nama kode BAM untuk wilayah Maroko bagian utara.

Konvoi itu memiliki tujuan akhir ke Tetouan dan sebelumnya berhenti di wilayah Kenitra, Larache, dan Tangier.

Hilangnya uang tunai tersebut baru diketahui oleh pihak berwenang di agen BAM di Tetouan.

Ketika konvoi mencapai tujuan akhirnya, agen BAM Tetouan memperhatikan ada sedikit perbedaan dalam berat kantong uang.

Setelah menyimpulkan bahwa peti-peti uang itu tidak seberat biasanya, pihak berwenang di Tetouan memutuskan untuk membuka setiap kotak dan secara manual menghitung jumlah uang tunai yang terdapat di dalamnya.

Setelah menghitung, mereka menemukan bahwa uang tunai senilai 1,2 juta dirham Maroko hilang.

Menindaklanjuti kasus tesebut, dewan eksekutif BAM dan Royal Gendarmerie membuka penyelidikan bersama untuk menentukan siapa yang bertanggungjawab atas masalah tersebut.

Pihak BAM juga menekankan, kasus Tetouan ini mungkin akan menjadi pintu masuk untuk penyelidikan kasus-kasus serupa yang mungkin tidak diperhatikan di masa lalu.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Sarjan Diduga Terima Proyek Ratusan Miliar dari Bupati Bekasi Sebelum Ade Kuswara

Jumat, 26 Desember 2025 | 14:06

Kejagung Copot Kajari Kabupaten Tangerang Afrillyanna Purba, Diganti Fajar Gurindro

Kamis, 25 Desember 2025 | 21:48

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

UPDATE

Kepuasan Publik Terhadap Prabowo Bisa Turun Jika Masalah Diabaikan

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:46

Ini Alasan KPK Hentikan Kasus IUP Nikel di Konawe Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:17

PLN Terus Berjuang Terangi Desa-desa Aceh yang Masih Gelap

Minggu, 28 Desember 2025 | 13:13

Gempa 7,0 Magnitudo Guncang Taiwan, Kerusakan Dilaporkan Minim

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:45

Bencana Sumatera dan Penghargaan PBB

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:27

Agenda Demokrasi Masih Jadi Pekerjaan Rumah Pemerintah

Minggu, 28 Desember 2025 | 12:02

Komisioner KPU Cukup 7 Orang dan Tidak Perlu Ditambah

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:45

Pemilu Myanmar Dimulai, Partai Pro-Junta Diprediksi Menang

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:39

WN China Rusuh di Indonesia Gara-gara Jokowi

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:33

IACN Ungkap Dugaan Korupsi Pinjaman Rp75 Miliar Bupati Nias Utara

Minggu, 28 Desember 2025 | 11:05

Selengkapnya