Ketua KONI Terpilih, Marciano Norman/Net
Kericuhan terjadi dalam Musyawarah Olahraga Nasional (Musornas) 2019 yang digelar di Hotel Sultan, Jakarta, Selasa (2/7). Adapun Musornas ini beragendakan pemilihan Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) 2019-2023.
Awalnya, Sidang Tetap pemilihan yang dimulai pukul 09.15 WIB berlangsung kondusif yang diketuai oleh Ketua KONI Provinsi DKI Jakarta, Djamhuron P. Wibowo. Setengah jam kemudian, aksi walkout terjadi dalam Musornas yang diikuti oleh 34 KONI Daerah dan 66 cabang serta Badan Fungsional di bawah KONI.
Tak hanya aksi walkout, sidang ini bahkan diwarnai adu fisik. Voter dari cabor PP Perserosi, Ganjar Razuni mengatakan ada pemaksaan kehendak dalam Musornas, yakni soal pertanyaan mendasar yang harus direspons pimpinan sidang, tapi dilewati begitu saja.
"Materi sidang tidak sesuai dengan Pasal 35 AD ART karena di dalam hanya ada laporan hasil program. Padahal seharusnya adalah laporan keuangan yang sudah disahkan akuntan publik. Legalitas dari akuntan publik menjadi keharusan karena bisa berimbas pada kepengurusan selanjutnya. Jika masih ada utang, tanggung jawab siapa," ungkap Ganjar.
Bahkan ia pun mengancam akan membentuk KON (Komite Olahraga Nasional) jika Musornas tetap dilanjutkan. Baginya, KON sesuai dengan Undang-Undang lantaran dalam UU hanya disebutkan KON/KOI, bukan KONI.
Tak sampai di situ, aksi walkout kembali terjadi saat Ketua Tim Penjaringan dan Penyaringan (TPP) Ketua Umum KONI Pusat 2019-2023, Amir Karyatin memaparkan hasil verifikasi bakal calon ketua umum yang hanya meloloskan satu calon, yakni Marciano Norman. Sementara satu calon lainnya, Muddai Maddang diputuskan tidak lolos verifikasi.
Sebanyak 10 KONI Daerah dan 28 cabang olahraga mengundurkan diri dalam aksi walkout kedua. Sedangkan dalam Musornas sendiri diikuti oleh 34 Koni daerah dan 66 cabang olahraga.
Terlepas dari kericuhan yang terjadi, Marciano Norman sebagai calon tunggal tetap dipersilakan untuk menyampaikan visi misi. Dalam pemaparannya, sinergitas akan menjadi prioritasnya pada kepemimpinan mendatang.
"Kami akan mengerjakan apa yang bisa menjadi nilai tambah karena saya sadar untuk memajukan olahraga butuh kebersamaan. Mari kita bersatu untuk memajukan olahraga Indonesia," ujar Marciano.
Ia pun berkomitmen untuk meningkatkan prestasi cabang olahraga selain cabor andalan seperti bulu tangkis, angkat besi, dan panahan di tingkat internasional. Ia juga berkomitmen merampungkan permasalahan internal yang dialami KONI Pusat, yakni terkait tunggakan gaji karyawan.
Usai pemaparan visi misi, pemilihan secara aklamasi kepada Marciano pun dilakukan oleh Djamhuron sebagai pimpinan sidang.
“Dengan ini, kami menyatakan Marciano Norman menjadi Ketua Umum Koni Pusat 2019-2023. Surat Keputusan akan dibacakan akhir acara. Dia akan didampingi oleh dua formatur dari KONI daerah dan cabor yang dipilih sendiri oleh Ketua Umum Koni Pusat terpilih," demikian Djamhuron.