Berita

Mentan Amran bersama dengan kelompok tani/Ist

DPR Hingga Kelompok Tani Puji Kinerja Menteri Amran

RABU, 03 JULI 2019 | 00:53 WIB | LAPORAN: IDHAM ANHARI

Salah satu Kementrian yang dianggap menonjol dan membanggakan dalam kabinet kerja Jokowi-JK ialah Kementerian Pertanian.

Begitu penilaian Ketua Umum Kontak Tani Nelayan Andalan (KTNA) Nasional, Winarno Tohir. Winarno melihat Amran Sulaiman sebagai pribadi yang gigih, tegas, dan gesit dalam mengelola ketersediaan pangan nasional.

Amran juga dianggap sukses menghapus citra negatif Kementan yang sebelumnya pernah didera berbagai kasus korupsi.

“Rasa-rasanya Pak Amran termasuk menteri terbaik yang pernah dimiliki bangsa ini. Berbagai indikator kinerja obyektif menjadi saksi atas kualitas kepemimpinan beliau,” ujar Winarno di Jakarta, Selasa (2/7).

"Kita bicara fair saja. Silakan cek data-data BPS. Ekspor produk pertanian meningkat hingga 26,9 persen pada kurun waktu lima tahun terakhir," tambahnya.

Winarno menyebutkan prestasi berikutnya yakni PDB sektor pertanian mampu menembus Rp 1.328,4 triliun, investasi Pertanian juga naik pesat. Yang tak kalah menonjol, inflasi pangan mampu diturunkan signifikan hingga 88,1 persen dari 10,57 persen menjadi 1,26 persen di bawah kepemimpinan Amran Sulaiman.

"Saya kira ini memang sejarah pencatatan rekor inflasi pangan terbaik. Pasti masyarakat bisa menilai dan merasakan sendiri bagaimana harga-harga pangan relatif bisa dikendalikan, bahkan pada saat hari raya sekalipun,” sebutnya.

Menurut Winarno, di lingkungan KTNA sosok Amran Sulaiman sudah dianggap seperti bapak sendiri. Kebijakannya yang pro-petani jelas sangat dirasakan manfaatnya.

Modernisasi dan bantuan besar-besaran alsintan (alat mesin pertanian), bantuan benih bermutu, bantuan pupuk, paket pemberdayaan petani, fasilitasi pascapanen, paket pengendalian hama penyakit, hingga asuransi tani menjadi bukti kepedulian dan kecerdasan Amran membaca persoalan pertanian nasional.

"KTNA merasa beruntung punya Mentan seperti beliau,” sambungnya.

Sebagai pengusaha, Amran juga dikenal sebagai Menteri yang getol memacu produksi dan ekspor. Hasilnya, dengan sendirinya impor produk pertanian dikurangi bahkan dinihilkan. Saat ini, Indonesia tercatat sudah tidak perlu impor jagung, cabai segar, bawang merah, pisang, durian, nenas, kambing, telur, dan ayam.

"Amran benar-benar gesit mendongkrak ekspor komoditas strategis seperti jangung, bawang merah, lada, kakao, sawit, tanaman obat, tanaman hias dan produk pertanian lainnya," beber Winarno.

Terkait tata kelola pemerintahan, Menteri amran mendapat catatan khusus. Amran secara pribadi dikenal sebagai Mr. Clean serta integritas Amran.

"Jadi wajar kalau di tangan beliau Kementan mampu meraih dan mempertahankan predikat laporan keuangan Wajar Tanpa Pengecualian (WTP) selama 3 tahun berturut-turut," ucapnya.

Senada, Ketua Komisi IV DPR RI Edhy Prabowo dari Fraksi Gerindra mengatakan Mentan Amran adalah menteri pertanian terbaik yang pernah ada selama ini.  Hal ini terlihat dengan predikat WTP dari Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) yang diraih selama tiga tahun berturut-turut.

"Peningkatan akuntabilitas laporan keuangan ini diiringi dengan peningkatan produksi berbagai produk pangan dan hortikultura. Capaian serapan anggaran Kementan APBN Tahun 2019 juga telah tercapai sebesar 21,43 persen atau Rp 4,65 triliun dari Rp 21,1 triliun," katanya.

Tak hanya itu, Komisi IV juga memberi apresiasi atas peningkatan produksi berbagai sayur-sayuran dan buah-buahan serta sektor peternakan yang diharapkan dapat berkontribusi pada peningkatan hewan kurban.

Oleh karena itu, Edhy mengaku bangga karena Indonesia memiliki sosok menteri pekerja keras seperti Amran Sulaiman. Lebih dari itu, dia berharap, Mentan Amran tetap menjadi menteri pada pemerintahan yang akan datang.

"Saya menyampaikan terima kasih karena kerja sama sangat luar bisa. Di tangan dingin Bapak (Amran), pertanian kita jauh lebih baik. Tentu kita berharap Bapak terus bertahan menjadi Mentan di periode berikutnya," pungkasnya.

Populer

KPK Ancam Pidana Dokter RSUD Sidoarjo Barat kalau Halangi Penyidikan Gus Muhdlor

Jumat, 19 April 2024 | 19:58

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Megawati Bermanuver Menipu Rakyat soal Amicus Curiae

Kamis, 18 April 2024 | 05:35

Diungkap Pj Gubernur, Persoalan di Masjid Al Jabbar Bukan cuma Pungli

Jumat, 19 April 2024 | 05:01

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Viral Video Mesum Warga Binaan, Kadiv Pemasyarakatan Jateng: Itu Video Lama

Jumat, 19 April 2024 | 21:35

UPDATE

Satgas Judi Online Jangan Hanya Fokus Penegakkan Hukum

Minggu, 28 April 2024 | 08:06

Pekerja Asal Jakarta di Luar Negeri Was-was Kebijakan Penonaktifan NIK

Minggu, 28 April 2024 | 08:01

PSI Yakini Ekonomi Indonesia Stabil di Tengah Keriuhan Pilkada

Minggu, 28 April 2024 | 07:41

Ganjil Genap di Jakarta Tak Berlaku saat Hari Buruh

Minggu, 28 April 2024 | 07:21

Cuaca Jakarta Hari Ini Berawan dan Cerah Cerawan

Minggu, 28 April 2024 | 07:11

UU DKJ Beri Wewenang Bamus Betawi Sertifikasi Kebudayaan

Minggu, 28 April 2024 | 07:05

Latihan Evakuasi Medis Udara

Minggu, 28 April 2024 | 06:56

Akibat Amandemen UUD 1945, Kedaulatan Hanya Milik Parpol

Minggu, 28 April 2024 | 06:26

Pangkoarmada I Kunjungi Prajurit Penjaga Pulau Terluar

Minggu, 28 April 2024 | 05:55

Potret Bangsa Pasca-Amandemen UUD 1945

Minggu, 28 April 2024 | 05:35

Selengkapnya