Berita

Jared Kushner/Net

Dunia

Palestina Tolak Rencana Ekonomi Versi AS

MINGGU, 23 JUNI 2019 | 06:56 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Amerika Serikat merilis proposal untuk menciptakan dana investasi global senilai 50 miliar dolar AS untuk Palestina dan negara-negara Arab tetangganya.

Dana investasi itu dirancang untuk menjadi mesin penggerak ekonomi dari rencana perdamaian Timur Tengah versi Amerika Serikat di bawah kepemimpinan Presiden Donald Trump.

Rencana tersebut diunggah di situs Gedung Putih akhir pekan ini (Sabtu, 22/6).

Menanggapi hal tersebut, Presiden Otorita Palestina Mahmoud Abbas menolak rencana ekonomi tersebut serta menolak rencana yang dipimpin oleh penasihat senior Gedung Putih, Jared Kushener, yang juga merupakan menantu Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

"Situasi ekonomi seharusnya tidak dibahas sebelum (situasi) politik," kata Abbas pada hari Sabtu (22/6).

"Selama tidak ada solusi politik, kami tidak berurusan dengan solusi ekonomi apa pun," sambungnya seperti dimuat Al Jazeera.

Sementara itu, kesempatan berbeda, Kushner menjelaskan kepada Reuters bahwa pendekatan ekonomi merupakan hal pertama yang perlu ditekankan untuk melepaskan diri dari sisi politik.

"Mari kita biarkan orang mempelajarinya, berikan umpan balik," katanya.

"Mari kita coba untuk menyelesaikan jika kita semua bisa sepakat seperti apa itu jika terjadi perjanjian damai," sambung Kushner.

Proposal itu sendiri tidak memuat masalah-masalah politik mendasar seperti pendudukan wilayah Palestina, hak untuk kembali bagi pengungsi dan keturunan mereka dan kedaulatan perbatasan.

Proposal itu hanya menekankan skema ekonomi mencakup 179 proyek infrastruktur dan bisnis, investasi miliaran dolar untuk membangun sektor pariwisata Palestina, dan koridor transportasi lima miliar dolar untuk menghubungkan Tepi Barat dan Jalur Gaza.

Selain itu, disebutkan juga dalam proposal tersebut bahwa lebih dari setengah dari 50 miliar dolar AS akan dihabiskan di wilayah Palestina, sementara sisanya akan dibagi antara Mesir, Lebanon dan Yordania.

Selain itu, dijelaskan pula bahwa beberapa proyek akan berlangsung di Semenanjung Sinai Mesir, di mana investasi disebut-sebut dapat menguntungkan warga Palestina yang tinggal di Gaza yang berdekatan.

Menurut Kushner, rencana ekonomi 10 tahun akan menciptakan satu juta pekerjaan di Tepi Barat dan Gaza.

"Itu akan membawa tingkat pengangguran mereka dari sekitar 30 persen menjadi satu digit," katanya.

"Itu akan mengurangi tingkat kemiskinan mereka hingga setengah, jika itu diterapkan dengan benar," klaim Kushner.

Komentarnya memancing kemarahan komite eksekutif Organisasi Pembebasan Palestina (PLO).

"Pertama, angkat pengepungan Gaza, hentikan pencurian Israel atas tanah, sumber daya, dan dana kami, beri kami kebebasan bergerak dan kontrol atas perbatasan, wilayah udara, perairan teritorial, dan lain-lain," kata anggota komite eksekutif PLO, Hanan Ashrawi di akun Twitternya.

"Lalu, saksikan kami membangun ekonomi makmur yang dinamis sebagai orang yang bebas dan berdaulat," tambahnya.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

UPDATE

Pengukuhan Petugas Haji

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:04

Chili Siap Jadi Mitra Ekonomi Strategis Indonesia di Amerika Selatan

Sabtu, 04 Mei 2024 | 04:02

Basri Baco: Sekolah Gratis Bisa Jadi Kado Indah Heru Budi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:42

Pemprov DKI Tak Ingin Polusi Udara Buruk 2023 Terulang

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:24

Catat, Ganjil Genap di Jakarta Ditiadakan 9-10 Mei

Sabtu, 04 Mei 2024 | 03:22

BMKG Prediksi Juni Puncak Musim Kemarau di Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:27

Patuhi Telegram Kabareskrim, Rio Reifan Tak akan Direhabilitasi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:05

Airlangga dan Menteri Ekonomi Jepang Sepakat Jalankan 3 Proyek Prioritas Transisi Energi

Sabtu, 04 Mei 2024 | 02:00

Zaki Tolak Bocorkan soal Koalisi Pilkada Jakarta

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:35

Bertemu Wakil PM Belanda, Airlangga Bicara soal Kerja Sama Giant Sea Wall

Sabtu, 04 Mei 2024 | 01:22

Selengkapnya