Berita

Teuku Nasrullah/Net

Hukum

SENGKETA PILPRES

Nasrullah Cecar Saksi 01 Soal Rekapitulasi Suara Di Malaysia Dan Papua

JUMAT, 21 JUNI 2019 | 12:12 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Saksi dari paslon 01 Jokowi-Maruf, Candra Irawan dicecar oleh kuasa hukum paslon 02 Prabowo-Sandi, Teuku Nasrullah terkait rekapitulasi perolehan suara di Provinsi Papua dan luar negeri di negara Malaysia.

Hal itu lantaran Candra mengaku mengikuti proses rekapitulsi perolehan suara di gedung Komisi Pemilihan Umum (KPU) perwakilan dari Paslon 01.

"Dalam rapat dengan KPU yang dihadiri beberapa komsioner yang saudara (Candra) ceritakan ada rekap perolehan suara di luar negeri?" tanya Nasrullah kepada Candra di Ruang Sidang MK, Jakarta, Jumat (21/6).

"Betul," jawab Candra.

"Bagaimana hasil rekap suara di Kuala Lumpur, Malaysia? Saudara kalau tidak langsung suadara boleh mengatakan tidak langsung. Apa ada di Kuala Lumpur?" tanya Nasrullah.

"Waktu itu tidak ada di Kuala Lumpur," jawab Candra.

Chandra mengaku dirinya tidak sedang berada di Kuala Lumpur dan hanya mengetahui hasil dari rekapitulasi perolehan suara Kuala Lumpur. Sebab, rekapitulasi suara Kuala Lumpur itu disampaikan saat rapat Pleno di KPU.

"Perolehan suara (Kuala Lumpur) tahu tapi saya tidak mengikuti proses itu," kata Candra.

Kemudian Nasrullah kembali menanyakan rekapitulasi perolehan suara untuk wilayah Papua sebagaimana sempat juga disinggung oleh Candra saat memberikan keterangan saksi terkait rekapitulasi suara nasional.

"Mengenai hasil di Papua bisa jelaskan perolehannya ke kita?" ujar Nasrullah.

"Perolehan suara di Papua (untuk 01) 3 juta sekian. Total suara 02 311 ribu sekian," jawab Candra.

"Terhadap perolehan suara itu apa ada sengketa? Kalau ada bagaimana?" tanya Nasrullah mengejar.

Jawaban Candra seolah mengelak atau tidak mengetahui.

"Saya di setiap tahapan rekapitulasi tidak ada, beberapa hal yang disampaikan terkait hal-ha di luar soal hasil perolehan suara," demikian Candra.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya