Berita

Anggota I BPK Agung Firman Sampurna/RMOL

Nusantara

Indonesia Perlu Berlakukan Wajib Militer Sebagai Program Bela Negara Yang TSM

RABU, 19 JUNI 2019 | 00:13 WIB | LAPORAN:

Program bela negara yang ada saat ini dinilai belum memadai. Bahkan, program yang ada dirasa perlu untuk ditingkatkan agar Indonesia bisa menjawab permasalahan terkait pemahaman dan kesetian kepada negara.

Demikian disampaikan oleh Anggota I Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) RI, Agung Firman Sampurna di Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta Selatan, Selasa (18/6).

Menurut Agung, permasalahan yang dihadapi bangsa saat ini sudah berada pada tingkat yang lebih tinggi dari permasalahan sebelumnya.

"Tapi kemudian SDM enggak siap, salah satu ketidaksiapannya pemahaman terhadap negara ini, soal rasa setia, cinta  kepada negara ini," ujar Agung.

"Untuk itu sudah ada programnya, program bela negara. Tapi program bela negara itu belum memadai, kita perlu program bela negara yang lebih terstruktur, sistematis, dan lebih massif, dan itu adalah wajib militer," tuturnya.

Program wajib militer sebut Agung, sudah diterapkan oleh semua negara maju. Bahkan, negara kecil seperti Singapura juga memberlalukan wajib militer kepada warganegaranya.

"Wajib militer satu upaya memaksimalkan pendidikan bela negara, supaya orang itu setia, cinta dan membela negaranya," tegas Agung.

Sebelumnya, Menteri Pertahanan RI Ryamizard Ryacudu menerima pendapat dari BPK tersebut. Namun ia menegaskan, wacana wajib militer bukan merupakan hal yang mudah untuk diwujudkan di Indonesia.

"Enggak mudah itu, ya itu salah satu wacana dari anak bangsa boleh-boleh saja. Tapi dari Kemhan belum memikirkan itu dulu," katanya.

"Karena ke depan perang kita adalah perang mindset, mengubah pola pikir. Untuk itu ya biar tidak diubah-ubah Pancasila harus dipatrikan ke setiap warga negara," tandas Ryamizard di Gedung Kemenhan RI, Jakarta Pusat, Senin (17/6). 

Populer

Bahlil Ketum Golkar Kalah Trending Azizah Andre Rosiade Selingkuh

Rabu, 21 Agustus 2024 | 00:00

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Massa Geruduk Rumah Ketua BPIP Imbas Larangan Paskibraka Perempuan Pakai Jilbab

Senin, 19 Agustus 2024 | 17:20

Hasil Munas Digugat, Bahlil Lahadalia Bisa Batal jadi Ketum Golkar

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:11

Polemik Lepas Hijab, PGI Nusantara Bakal Geruduk BPIP

Senin, 19 Agustus 2024 | 22:13

Senior Golkar Mulai Kecewa pada Kepengurusan Bahlil

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 19:02

Inilah Susunan Pengurus Golkar Periode 2024-2029, Tak Ada Jokowi dan Gibran

Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:58

UPDATE

Sandiaga Uno Putuskan soal Pilgub Jabar Sore Ini

Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:58

Siapkan hingga 90 Juta Perangkat, Apple Pede iPhone Terbarunya akan Hit

Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:56

Pilihan untuk Mardiono: Percepat Muktamar atau Mundur

Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:52

Parpol Pengusung Anies Tak Punya Adab dan Etika

Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:40

Komisi VI DPR RI Berharap Pemerintah Ringankan Beban Rakyat

Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:39

Puadi Imbau Jajaran Bawaslu Daerah Fokus Pelototi Pendaftaran Cakada

Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:36

Ini Alasan Rusia Kesulitan Usir Ukraina dari Kursk

Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:31

Beredar Poster PKB Kembali Dukung Anies, Partai Buruh Acungi Jempol

Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:26

Wika Beton (WTON) Kantongi Omzet Rp3,70 T dari Kontrak Baru

Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:22

Partai Buruh Absen Pilkada Jakarta jika Anies Dijegal

Kamis, 29 Agustus 2024 | 15:06

Selengkapnya