Berita

Foto: Net

Hukum

Pansel Capim KPK Dituntut Independen dan Transparan!

SELASA, 18 JUNI 2019 | 17:14 WIB | LAPORAN:

Panitia Seleksi Calon Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) harus independen dan transparan dalam melaksanakan proses seleksi capim lembaga antirasuah.

Jika tidak independen dan transparan, maka hasil seleksinya pasti jauh dari harapan masyarakat dalam menempatkan orang untuk keberlanjutan pemberantasan tindak pidana korupsi di Tanah Air.

Analis kebijakan publik, Melkior Waramas menyampaikan, Pansel Capim KPK juga harus terhindar dari tekanan keputusan politik dan kepentingan kekuasaan.


"Sikap keterbukaan bagi publik dalam setiap tahapan-tahapan seleksi agar melahirkan komisioner yang mampu mendefinisikan jantung organisasi KPK sebagai budaya yang merefleksikan, menggemakan sekaligus menghantarkan pesan budaya anti korupsi bagi seluruh rakyat Indonesia,” tutur Melkior dalam keterangannya.

Analis Data dan Informasi Perhimpunan Indonesia Muda ini juga menekankan, proses atau tahapan seleksi juga harus introspektif dan inklusif, mengingatkan pada visi dan misi KPK untuk terus sesungguh-sungguhnya melayani rakyat.

"Sekaligus memberikan pendidikan, pemahaman tentang antikorupsi bagi rakyat dengan kinerja yang tinggi," katanya.

Pansel harus mampu melahirkan komisioner KPK yang memiliki imajinasi untuk berinovasi, mengembangkan konsep, ide-ide, model dan aplikasi teknologi dalam pencegahan dan pemberantasan korupsi. Jadi, tidak sekedar mengikuti prosedur.

Sehingga, lanjutnya, pimpinan KPK wajib taat asas dan nilai (core values), asas pelaksanaan tugas dan nilai yang dianut lembaga superbody itu.

"Sebagai pedoman internal yang memandu setiap tindakannya yang mencerminkan sikap, perilaku dan karakter lembaga KPK,” ujar Melki.

Selain itu, sejumlah kriteria lainnya yang sangat ketat, harus mampu diwujudkan, seperti profesionalisme dalam berkinerja, keterbukaan untuk berkolaborasi, menjamin koneksi dengan mitra yang dapat memperluas jangkauan pencegahan dan pengungkapan kasus-kasus korupsi, serta memberi energi positif dan luar biasa dalam praktik-praktik melawan korupsi.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya