Berita

Massa aksi GRMAK/RMOL

Hukum

Dugaan Korupsi Anggaran Kesehatan Kabupaten Manggarai Diadukan Ke KPK

SENIN, 17 JUNI 2019 | 18:39 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Puluhan masyarakat yang mengatasnamakan diri Gerakan Rakyat Manggarai Anti Korupsi (GRMAK) menggelar aksi unjuk rasa di depan kantor Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Mereka menuntut KPK untuk melakukan investigasi dugaan korupsi dana kesehatan di Kabupaten Manggarai, Nusa Tenggara Timur.

Aksi tersebut merespons adanya dugaan korupsi anggaran kesehatan yang terjadi di tengah munculnya keluhan masyarakat terhadap layanan kesehatan yang buruk di Puskesmas hingga Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Ben Mboi Ruteng milik Pemkab Manggarai.

"Kami mendapati fakta bawah bukan hanya di RSUD Ben Mboi yang sering kehabisan obat, tetapi juga di sejumlah Puskesmas, sehingga pasien harus membeli obat di apotek," kata Koordinator Aksi GRMAK, Selo Gampar dalam orasinya di depan gedung KPK, Kuningan Jakarta, Senin (17/6).


Selo mengungkapkan, fakta tersebut menjadi sebuah ironi mengingat Pemkab Manggarai mengalokasikan dana untuk kesehatan sebesar Rp 110 miliar setiap tahunnya. Namun, kelangkaan obat bukan terjadi sekali dua kali terjadi tapi sudah akut.

"Kami menyanyangkan bahwa besarnya anggaran itu tidak menjawab masalah," kata Selo.

Atas dasar itu, Selo meminta KPK untuk mengusut dugaan korupsi dana kesehatan, termasuk memeriksa Bupati Manggarai, Kamelus Deno selaku penanggung jawab anggaran. Kemudian Kepala Dinas Kesehatan, Yulianus Weng, juga Direktur RSUD Ben Mboi juga agar diperiksa KPK.

"Pemerintah Kabupaten Manggarai harus bertanggung jawab penuh atas ketidakjelasan penggunaan dana ratusan miliar tersebut," kata Selo.

KPK, lanjut Selo, sudah seharusnya menindaklanjuti sebuah laporan investigasi dari pihaknya terkait dugaan mafia pengadaan obat di Dinas Kesehatan.

"Kami berharap masalah kelangkaan obat menjadi pintu masuk bagi KPK untuk menelusuri dan menginvestigasi nilai kerugian negara. Kami harapkan KPK mengambil langkah mengakhiri praktik bobrok di Kabupaten Manggarai," pungkasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya