Berita

Iwan alias HK/Net

Hukum

Iwan Bilang Kivlan Zen Jadi Target Pembunuhan, Tapi Usai Ditangkap Berubah

SENIN, 17 JUNI 2019 | 17:08 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Kesaksian Iwan alias HK, tersangka makar yang mengaku berperan sebagai eksekutor pembunuhan empat pajabat negara dan seorang pemimpin lembaga survei dinilai aneh.

Pengacara mantan Kepala Staf Kostrad Mayjen (Purn) Kivlan Zen, Muhammad Yunti menilai keterangan Iwan yang mengaku mendapat uang dari kliennya untuk melakukan pembunuhan adalah bohong.

"Sampai sejauh ini, menurut Pak Kivlan bohong. Seperti yang dikatakan Pak Kivlan kepada kami itu bohong semua," ujarnya di Mapolda Metro Jaya, Senin (17/6).


Iwan, kata Yunti, telah memutarbalikkan fakta yang ada. Yunti mengakui Iwan memang pernah bertemu dengan Kivlan Zen. Tapi kala itu, Iwan datang untuk memberi kabar bahwa Kivlan menjadi target pembunuhan.

Iwan bahkan menyebut Badan Intelijen Negara (BIN) sebagai dalang dari percobaan pembunuhan tersebut.

"Iwan datang mengatakan pada Pak Kivlan, dia bilang bapak mau dibunuh oleh orang ini nanti melalui BIN, begini begini, eksekusinya begini," urai Yunti.

Namun demikian, usai ditangkap Iwan justru memberi kesaksian yang berbeda. Seolah-olah Iwan mendapat uang dari Kivlan Zen untuk rencana pembunuhan.

"Bulan Mei kemarin ditangkap tahu-tahu, tiba-tiba berubah ceritanya. Kok Pak Kivlan (disebut) yang mau menyuruh untuk membunuh orang itu," paparnya.

Atas alasan itu, Yunti mendesak adanya gelar perkara kasus yang membelit kliennya agar menjadi terang benderang. Tidak seperti saat ini, banyak spekulasi yang bermunculan di masyarakat. Khususnya mengenai dugaan makar yang berujung pada upaya pembunuhan pejabat negara.

"Sebenarnya apa sih yang terjadi? Jadi ini perlu kepastian, masyarakat nggak berspekulasi dan kami berharap juga penyidik, hasil penyidikan belum matang sudah diekspos ke publik," tandasnya.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya