Berita

Pansel KPK/Setkab

Hukum

Pansel Libatkan BIN, BNN Hingga BNPT Untuk Tracking Profil Calon Pimpinan KPK

SENIN, 17 JUNI 2019 | 15:27 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Seleksi pemilihan calon pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) periode 2019-2023 dilakukan Panitia Seleksi (Pansel) dengan ketat. Untuk mendapat profil lengkap dari para calon, Pansel bahkan menggandeng beberapa institusi.

Ketua Pansel KPK, Yenti Ganarsih mengatakan, pihaknya bakal menggandeng Polri, Kejaksaan, KPK, BIN (Badan Intelijen Negara) dengan tambahan Badan Nasional Pemberantasan Terorisme (BNPT), dan Badan Nasional Narkotika (BNN).

Keterlibatan BNPT dilakukan untuk menyikapi dinamika radikalisme yang belakangan merebak.


“Kita lihat keadaan di Indonesia, berbagai hal dinamika yang terjadi adalah kaitannya dengan radikalisme. Sehingga Pansel tidak mau kecolongan ada yang kecenderungannya ke sana. Tapi tentu saja penilaiannya nanti menggunakan penilaian-penilaian yang yang bisa dilakukan secara psikologis klinis dan juga secara data-data dari BNPT itu sendiri,” kata Yenti di Istana Merdeka seperti dilansir Setkab, Senin (17/6).

Selain BNPT, Pansel juga melibatkan BNN dalam tracking calon pimpinan KPK. Menurut Yenti, keterlibatan BNN tidak hanya berkutat dengan rekam jejak calon terkait penggunaan narkotika.

“Ini juga penting karena di beberapa negara itu hal yang sangat mungkin. Dalam pemilihan apapun, orang yang terpilih ternyata di belakang itu yang membackingnya adalah kartel-kartel narkoba. Ini juga penting kita sampaikan,” ujar Yenti.

Anggota Pansel KPK, Hamdi Moeloek menambahkan, tracking tersebut akan di lakukan ke semua calon, termasuk pelacakan pemaparan ideologi radikal.

"Jadi saya kira kami sudah punya komitmen yang jelas bahwa Pansel KPK harus terbebas dari kemungkinan-kemungkinan terpapar radikal itu,” tuturnya.

“Jadi mohon jangan ini ditafsirkan terlalu jauh macam-macam begitu. Kami hanya ingin lebih berhati-hati terhadap semua kemungkinan itu,” tegas Hamdi Moelok.

Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Ini Susunan Lengkap Direksi dan Komisaris bank bjb

Selasa, 09 Desember 2025 | 17:12

UPDATE

Rumah Dinas Kajari Bekasi Disegel KPK, Dijaga Petugas

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:12

Purbaya Dipanggil Prabowo ke Istana, Bahas Apa?

Jumat, 19 Desember 2025 | 20:10

Dualisme, PB IKA PMII Pimpinan Slamet Ariyadi Banding ke PTTUN

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:48

GREAT Institute: Perluasan Indeks Alfa Harus Jamin UMP 2026 Naik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:29

Megawati Pastikan Dapur Baguna PDIP Bukan Alat Kampanye Politik

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:24

Relawan BNI Ikut Aksi BUMN Peduli Pulihkan Korban Terdampak Bencana Aceh

Jumat, 19 Desember 2025 | 19:15

Kontroversi Bantuan Luar Negeri untuk Bencana Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:58

Uang Ratusan Juta Disita KPK saat OTT Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:52

Jarnas Prabowo-Gibran Dorong Gerakan Umat Bantu Korban Banjir Sumatera

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:34

Gelora Siap Cetak Pengusaha Baru

Jumat, 19 Desember 2025 | 18:33

Selengkapnya