Berita

Presiden Perusahaan Kokuka Sangyo, yakni Yutaka Katada

Dunia

Klaim AS Soal Serangan Dua Kapal Tanker Di Teluk Oman Salah

JUMAT, 14 JUNI 2019 | 23:24 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Klaim Amerika Serikat soal serangan dua kapal tanker komersial di Teluk Oman pekan ini tampaknya keliru.

Sebelumnya diketahui bahaa Menteri Luar Negeri Mike Pompeo mengatakan bahwa badan-badan intelijen Amerika Serikat telah menyimpulkan bahwa Iran berada di belakang serangan dua kapal di Teluk Oman.

Tudingan yang sama dikontarkan oleh Presiden Amerika Serikat Donald Trump. Dalam sebuah wawancara yang disiarkan pada hari Jumat (14/6) oleh "Fox & Friends", Trump secara langsung menuduh Iran dalang di balik serangan itu.


"Anda melihat kapal itu. Ada Iran yang menulis semuanya," kata Trump.

"Mereka tidak ingin bukti tertinggal. Mereka tidak tahu bahwa kita memiliki hal-hal yang dapat kita deteksi dalam kegelapan yang bekerja dengan sangat baik. Kami memilikinya. Merekalah yang melakukannya," sambungnya.

Selain itu, pejabat Amerika Serikat juga merilis video pada yang mereka klaim menunjukkan awak kapal Iran, beberapa jam setelah serangan itu, menghapus limpet mine atau tambang limpet. Benda itu adalah jenis tambang laut yang dipasang pada target di permukaan oleh magnet. Tambang limpet dapat juga menempel secara magnetik di lambung kapal dan meledak dalam waktu tertentu.

Tambang itu dinamakan limpet karena kemiripannya dengan limpet, sejenis siput laut yang melekat erat pada bebatuan atau permukaan keras lainnya.

Amerika Serikat mengklaim, Iran meletakkan tambang limpet di lambung Kapal Kokuka Courageous yang rusak. Kapal itu adalah kapal tanker komersial yang dioperasikan oleh perusahaan Jepang Kokuka Sangyo.

Namun, Presiden Perusahaan Kokuka Sangyo itu, yakni Yutaka Katada mengatakan bahwa kapal itu diserang oleh benda terbang, dan bukan oleh ledakan di lambung kapal.

Pernyataannya itu mematahkan tuduhan yang dilayangkan Amerika Serikat terhadap Iran.

"Saya tidak berpikir ada bom waktu atau benda yang melekat pada sisi kapal," kata Katada, mengutip saksi mata awak kapal.

"Kru kami mengatakan bahwa kapal itu diserang oleh benda terbang," sambungnya seperti dimuat New York Times.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya