Berita

Ilustrasi Joe Biden/Amelia Fitriani

Dunia

Selangkah Lebih Dekat Dengan Joe Biden, Calon Rival Terkuat Donald Trump

SELASA, 11 JUNI 2019 | 23:57 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Bursa bakal calon presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat yang akan bertarung dalam pemilu presiden 2020 mendatang memunculkan puluhan nama tokoh-tokoh politik ternama. Satu di antaranya digadang-gadang sebagai bakal calon terkuat yang mampu menyaingi petahana, Donald Trump. Dia adalah mantan wakil presiden di era Barack Obama, yakni Joe Biden.

Nama Biden tidak terdengar asing dalam dunia perpolitikan Amerika Serikat. Pria kelahiran Pennsylvania 20 November 1942 itu adalah seorang politisi kawakan di negeri Paman Sam.

Sebelum duduk di kursi nomor dua Amerika Serikat pada tahun 2009 hingga 2017, Biden merupakan wakil Delaware di Senat Amerika Serikat dari tahun 1973 hingga 2009.


Dia mengawali karirnya sebagai pengacara pada tahun 1969 dan terpilih menjadi Dewan New Castle pada tahun 1970.

Kemudian, dia pertama kali terpilih menjadi anggota Senat Amerika Serikat pasa tahun 1972, ketika dia menjadi senator termuda keenam dalam sejarah Amerika.

Biden terpilih kembali ke majelis tinggi Kongres enam kali dan merupakan senator paling senior keempat ketika dia mengundurkan diri untuk menjadi wakil presiden pada tahun 2009.

Selain itu, mengutip berbagai sumber, Biden juga adalah anggota lama dan mantan ketua Komite Hubungan Luar Negeri. Semasa menjabat, dia adalah sosok yang menentang Perang Teluk pada 1991.

Namun dia juga lah yang menganjurkan intervensi Amerika Serikat dan NATO dalam Perang Bosnia pada 1994 dan 1995.

Selain itu, Biden juga pernah memilih untuk mendukung resolusi yang mengesahkan Perang Irak pada 2002. Namun dia menentang lonjakan pasukan Amerika Serikat pada tahun 2007.

Kemudian padan tahun 2008, Biden terpilih sebagai calon wakil presiden dari Partai Demokrat Barack Obama. Setelah terpilih sebagai wakil presiden, Biden mengawasi pengeluaran infrastruktur yang bertujuan menangkal resesi hebat dan membantu merumuskan kebijakan Amerika Serikat terhadap Irak hingga penarikan pasukan Amerika Serikat pada tahun 2011.

Kemampuannya untuk bernegosiasi dengan Partai Republik kongres membantu pemerintahan Obama meloloskan undang-undang krusial seperti Pajak dan Pembayaran Asuransi.

Obama dan Biden terpilih kembali pada tahun 2012, mengalahkan calon dari Partai Republik Mitt Romney dan pasangannya, Paul Ryan.

Kini, di tahun 2019, Biden kembali muncul dengan mengumumkan pencalonannya sebagai kandidat presiden dari Demokrat untuk pemilu 2020.

Sejak saat itu, Biden kerap berperang kata-kata dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump.

Perang kata-kata terbaru adalah ketika Trump menyindir usia Biden yang saat ini menyentuh angka 76 dan akan menjadi presiden paling tua yang pernah menjabat jika terpilih.

"Saya orang termuda. Saya seorang pria muda yang bersemangat," kata Trump akhir April lalu.

"Saya melihat Joe, saya tidak tahu tentang dia," katanya tentang Biden.

"Saya tidak akan pernah mengatakan ada orang yang terlalu tua, tapi saya tahu mereka semua membuatku terlihat sangat muda baik dari segi usia maupun dari segi energi," tambah Trump.

Sementara itu di acara bincang-bincang populer ABC "The View" di hari yang sama, Biden mengakui bahwa politik adalah "bisnis pertunjukkan" di mana pemilih menilai tidak hanya platform politik seorang kandidat, tetapi juga kebugaran fisiknya untuk jabatan.

Dalam kesempatan itu, Biden justru menyerang balik dengan mempertanyakan masa lalu Trump terkait pelecehan terhadap wanita.

Nama Biden tidak layak untuk diremehkan. Pasalnya, popularitasnya akan sangat mungkin menyalib Trump.

Hal itu terlihat dari jajak pendapat yang gelar oleh Glengariff Group di Michigan pekan lalu. Hasil jajak pendapat menemukan, Biden akan mengantongi 53 persen suara bila pilpres digelar pekan kemadin. Sementara Trump hanya akan mengantongi 41 persen.

Populer

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

UPDATE

Kepala Daerah Dipilih DPRD Bikin Lemah Legitimasi Kepemimpinan

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:59

Jalan Terjal Distribusi BBM

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:39

Usulan Tanam Sawit Skala Besar di Papua Abaikan Hak Masyarakat Adat

Jumat, 26 Desember 2025 | 01:16

Peraih Adhyaksa Award 2025 Didapuk jadi Kajari Tanah Datar

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:55

Pengesahan RUU Pengelolaan Perubahan Iklim Sangat Mendesak

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:36

Konser Jazz Natal Dibatalkan Gegara Pemasangan Nama Trump

Jumat, 26 Desember 2025 | 00:16

ALFI Sulselbar Protes Penerbitan KBLI 2025 yang Sulitkan Pengusaha JPT

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:58

Pengendali Pertahanan Laut di Tarakan Kini Diemban Peraih Adhi Makayasa

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:32

Teknologi Arsinum BRIN Bantu Kebutuhan Air Bersih Korban Bencana

Kamis, 25 Desember 2025 | 23:15

35 Kajari Dimutasi, 17 Kajari hanya Pindah Wilayah

Kamis, 25 Desember 2025 | 22:52

Selengkapnya