Berita

Ilustrasi Lion Air/Net

Nusantara

Jakarta-Pekanbaru Sentuh Rp 6,6 Juta, Ini Penjelasan Lion Air

KAMIS, 30 MEI 2019 | 17:11 WIB | LAPORAN: DIKI TRIANTO

Maskapai penerbangan Lion Air memberikan klarifikasi terkait ongkos penerbangan rute Soekarno-Hatta - Pekanbaru yang mencapai Rp 6,6 juta satu kali jalan (one way) periode perjalanan Minggu, 2 Juni 2019 yang beredar di publik.

"Lion Air tidak menjual yang melebihi batas atas/ maksimum atau masih berada di bawah koridor tarif batas atas layanan kelas ekonomi domestik," kata Corporate Communications Strategic of Lion Air, Danang Mandala Prihantoro dalam keterangan tertulisnya, Kamis (30/5).

Ia menjelaskan, besaran tarif tiket atau harga jual yang dijalankan Lion Air telah sesuai dengan aturan regulator. Ada dua sektor yang menjadi landasan Lion Air dalam menentukan tiket Soekarno-Hatta - Pekanbaru.

Pertama, Batik Air kelas bisnis dari Bandara Soekarno-Hatta ke Bandara Kualanamu, Sumatera Utara (KNO) Rp 5.656.000.

"Kemudian Lion Air kelas ekonomi dari Bandar Udara Internasional Kualanamu ke Bandar Udara Internasional Sultan Syarif Kasim II, Pekanbaru (PKU) Rp 955.300," imbuhnya.

Dalam menentukan tarif penumpang pelayanan kelas ekonomi domestik, Lion Air mengaku sudah menghitung dan memberlakukan secara bijak sesuai kelompok layanan maskapai.

Batik Air menyediakan konsep layanan premium atau full service airlines dengan pesawat jet, sedangkan layanan standar minimum diberikan oleh Lion Air dengan pesawat jet.

Untuk harga jual tiket penerbangan yang dijual merupakan implementasi penggabungan beberapa komponen menjadi kesatuan harga tiket pesawat.

Biaya tiket sekali jalan (one way) untuk penerbangan langsung terdiri dari komponen tarif dasar menurut jarak, pajak dengan kisaran 10 persen dari harga dasar tiket dan iuran wajib asuransi.

"Passenger Service Charge (PSC) atau airport tax dimasukkan langsung dalam biaya tiket pesawat. Besarnya berbeda-beda sesuai dengan bandar udara di masing-masing kota," tandasnya.

Populer

Beredar Kabar, Anies Baswedan Besok Didaftarkan 4 Parpol ke KPU

Rabu, 28 Agustus 2024 | 18:10

Hasil Munas Digugat, Bahlil Lahadalia Bisa Batal jadi Ketum Golkar

Jumat, 23 Agustus 2024 | 20:11

Senior Golkar Mulai Kecewa pada Kepengurusan Bahlil

Sabtu, 24 Agustus 2024 | 19:02

Inilah Susunan Pengurus Golkar Periode 2024-2029, Tak Ada Jokowi dan Gibran

Kamis, 22 Agustus 2024 | 15:58

Anies Tak Bisa Didikte Diduga Jadi Alasan PDIP Batal Umumkan Cagub

Selasa, 27 Agustus 2024 | 08:15

Usung Ahok Lebih Untungkan PDIP Ketimbang Anies

Minggu, 25 Agustus 2024 | 08:43

Kabar Anies Batal Diusung PDIP, Djarot: Karena Ada Aspirasi dari Bawah

Senin, 26 Agustus 2024 | 19:02

UPDATE

Investor Kripto Galang Dana untuk Dukung Kamala Harris di Pilpres AS

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 08:00

Wamen Suahasil: Kelompok Kelas Menengah Penting untuk Perekonomian Indonesia

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 07:45

Wall Street Menguat: Dow Jones Catat Rekor Baru

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 07:38

Sering Jadi Tempat Curhat Warga Jakarta Bikin Anies Menyesal Tak Bisa Maju Pilkada

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 07:17

Naik 7 Persen Produksi Batu Bara BUMI Capai 37,7 Juta Metrik Ton di Semester I - 2024

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 07:00

Diharapkan PDIP Jadi Timses Pramono-Rano, Anies: Kita Lihat

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 06:46

Beredar Susunan Kabinet Prabowo-Gibran, Begini Jawaban Gerindra

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 06:24

Gara-gara Udeng, Rm Fadjar jadi Tak Sempat Makan

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 05:58

Koalisi Partai Non-Parlemen Cabut Dukungan bagi Novriwan-Nadirsyah

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 05:42

Diusung Koalisi Besar, Paslon Afif-Husein Optimistis Raih 81 Persen

Sabtu, 31 Agustus 2024 | 05:22

Selengkapnya