Berita

Badak Sumatera Jantan Di Malaysia/Net

Dunia

Badak Sumatera Jantan Terakhir Di Malaysia Mati

SELASA, 28 MEI 2019 | 21:18 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Masa depan badak Sumatera terancam punah setelah seekor badak jantan terakhir Malaysia mati awal pekan ini.

Badak jantan itu bernama Tam. Dia tinggal di suaka margasatwa di pulau Kalimantan. Kematiannya diumumkan pada hari Senin (27/5).

Dengan demikian, seekor badak betina bernama Iman sekarang menjadi satu-satunya anggota spesies yang tersisa di Malaysia.


Tam berusia 30 atau lebih dan tinggal di suaka margasatwa di negara bagian Sabah Malaysia sejak ditemukan berkeliaran di perkebunan kelapa sawit pada tahun 2008.

Upaya membiakkannya dengan dua ekor betina yang ditangkap tidak berhasil.

Para pejabat Malaysia mengatakan Tam diyakini telah meninggal karena usia tua.

CEO badan amal yang berbasis di London, Save the Rhino International, Cathy Dean mengatakan meskipun Tam telah mati, masih ada harapan bahwa spesies itu dapat diselamatkan dari kepunahan.

Setelah puluhan tahun deforestasi dan perburuan liar, kini diperkirakan hanya ada 30 hingga 100 badak Sumatera yang tersisa di alam liar, sebagian besar di pulau Sumatra yang berdekatan.

Badak Sumatera telah terpukul oleh perburuan liar dan hilangnya habitat, tetapi ancaman terbesar yang dihadapi spesies saat ini adalah sifat populasi mereka yang terfragmentasi.

"Badak Sumatera benar-benar menderita dari fragmentasi habitat mereka," kata Cathy Dean.

"Dengan penebangan, dengan jalan untuk pembangunan, bidang-bidang hutan yang tersedia menyusut. Terus terang sulit bagi mereka untuk menemukan satu sama lain untuk kawin dan berkembang biak dengan sukses," sambungnya seperti dimuat BBC.

Para ahli percaya bahwa sedikitnya 20 individu yang tidak berhubungan dapat memberikan keanekaragaman genetik yang cukup untuk menyelamatkan spesies dari kepunahan.

"Ada beberapa hewan di penangkaran di cagar badak Sumatera, dan kami berusaha membuat mereka berkembang biak secepat mungkin," jelasnya.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

UPDATE

KPK Siap Telusuri Dugaan Aliran Dana Rp400 Juta ke Kajari Kabupaten Bekasi

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:10

150 Ojol dan Keluarga Bisa Kuliah Berkat Tambahan Beasiswa GoTo

Rabu, 24 Desember 2025 | 00:01

Tim Medis Unhas Tembus Daerah Terisolir Aceh Bantu Kesehatan Warga

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:51

Polri Tidak Beri Izin Pesta Kembang Api Malam Tahun Baru

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:40

Penyaluran BBM ke Aceh Tidak Boleh Terhenti

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:26

PAN Ajak Semua Pihak Bantu Pemulihan Pascabencana Sumatera

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:07

Refleksi Program MBG: UPF Makanan yang Telah Berizin BPOM

Selasa, 23 Desember 2025 | 23:01

Lima Tuntutan Masyumi Luruskan Kiblat Ekonomi Bangsa

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:54

Bawaslu Diminta Awasi Pilkades

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:31

Ini yang Diamankan KPK saat Geledah Rumah Bupati Bekasi dan Perusahaan Haji Kunang

Selasa, 23 Desember 2025 | 22:10

Selengkapnya