Berita

Ferdinand Hutahaean/Net

Politik

Pembatasan Medsos Adalah Perlakuan Fasis, Pelakunya Akan Dikenang Sebagai Orang Fasis

SABTU, 25 MEI 2019 | 05:20 WIB | LAPORAN:

Kadiv Advokasi dan Bantuan Hukum Partai Demokrat Ferdinand Hutahaean menyesalkan langkah pemerintah, dalam hal ini Kementerian Komunikasi dan Informasi (Kemkominfo) yang membatas media sosial menyusul kerusuhan yang terjadi saat Aksi 21-22 Mei lalu.

Ferdinand meyakini, langkah pemerintah untuk membatasi peredaran informasi tidak akan pernah berhasil. Segala yang disembunyikan, menurutnya, pada saatnya nanti akan terkuak ke hadapan publik.

"Sdr Rudiantara, apapun cara Anda untuk membatasi perederan informasi tidak akan berguna. Dunia sudah tahu dan melihat peristiwa yang ada dan tetap akan beredar pada waktunya. Sekarang saatnya pulihkan media sosial dari pembatasan. Jangan bodoh mikirnya. Anda merugikan masyarakat, Kominfo," ujar Ferdinand dalam keterangan tertulis di Twitter, Jumat (24/5).

Ferdinand menambahkan, keputusan untuk membatasi media sosial dan peredaran informasi justru akan merugikan pemerintah sendiri. Pasalnya, pembatasan semacam itu menurut Ferdinand hanya dilakukan oleh golongan Fasis.

"Mengapa cara kalian teramat bodoh membatasi media sosial? Sejarah akan mencatat perlakuan fasis seperti ini dan Anda akan dikenang sebagai orang fasis," lanjut Ferdinand seraya menandi akun Twitter Menkominfo Rudiantara dan Kemkominfo.

Pembatasan media sosial dilakukan oleh pemerintah menyusul kerusuhan yang terjadi beberapa waktu lalu. Dalihnya, hal itu dilakukan guna mencegah peredaran informasi negatif bahkan informasi bohong terkait kerusuhan tersebut.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Bey Machmudin: Prioritas Penjabat Adalah Kepentingan Rakyat

Sabtu, 20 April 2024 | 19:53

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

SPS Aceh Dinobatkan sebagai SPS Provinsi Terbaik 2024

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:53

Hari Ini Nasdem Muara Enim Buka Penjaringan Balon Bupati dan Wabup

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:36

Prof Sugianto Janjikan Netralitas ASN pada Pilkada 2024 kalau Ditunjuk jadi Pj Bupati

Rabu, 01 Mei 2024 | 05:14

Teriakan "Ijeck Gubernur" Menggema di Syukuran Kosgoro 1957 Sumut

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:58

Dihiasi 2 Penalti, Bayern Vs Madrid Berakhir 2-2

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:46

Dai Kondang Ustaz Das'ad Latif Masuk Daftar Kandidat Nasdem untuk Pilwalkot Makassar

Rabu, 01 Mei 2024 | 04:22

Jelang Pilkada, Pj Gubernur Jabar Minta Seluruh ASN Jaga Netralitas

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:58

Ekonomi Pakistan Semakin Buruk

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:37

Kader PKB Daftar sebagai Bacabup Aceh Besar lewat Demokrat

Rabu, 01 Mei 2024 | 03:29

Ngaku Punya Program Palembang Bebas Banjir, Firmansyah Hadi Daftar di PDIP

Rabu, 01 Mei 2024 | 02:31

Selengkapnya