Berita

Adi Sutarwijono/Net

Nusantara

Pertumbuhan Ekonomi Tak Dinikmati Warga Surabaya

MINGGU, 19 MEI 2019 | 00:38 WIB | LAPORAN: YELAS KAPARINO

Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) menilai Pemerintah Kota (Pemkot) Surabaya belum memiliki kebijakan yang signifikan di bidang ketenagakerjaan.

Hal itu diungkapkan Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya, Adi Sutarwijono. Pada tahun 2018 alokasi anggaran untuk urusan tenaga kerja hanya Rp30 Milyar.

“Dengan besaran anggaran tersebut, Komisi A menilai Pemkot Surabaya tak bisa berbuat banyak untuk mengatasi masalah pengangguran,” ungkap Adi.

Menurut Adi, berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), sebanyak 93 ribu orang angkatan usia produktif mencari pekerjaan.

Dikutip Kantor Berita RMOL Jatim, Sabtu (18/5), Wakil Ketua Komisi A DPRD Surabaya itu memperkirakan, jumlah orang yang mengalami problem pekerjaan di Surabaya dimungkinkan lebih besar lagi. Padahal, secara faktual ekonomi di Surabaya tumbuh pesat.

"Pertumbuhannya melebihi dari pertumbuhan ekonomi provinsi dan nasional,” ujar Adi.

Tak hanya itu, sambung wakil rakyat ini, ada persoalan lainnya, yakni pertambahan angkatan produktif yang bisa di check dari kelulusan 100 persen siswa SMA/ SMK setiap tahun di kota Surabaya.

“Kenyataannya tak semuanya terserap di perguruan tinggi negeri dan swasta. Kemudian, berkembangnya urbanisasi justru menyisihkan tenaga kerja lokal. Penjaga minimarket, petugas SPBU kebanyakan diisi oleh orang luar daerah,”jelasnya.

Melihat kondisi tersebut, Adi menilai pertumbuhan ekonomi di Surabaya tak dapat dinikmati warganya.
 
Dewan berharap Pemkot Surabaya menganggap serius masalah pengangguran. Salah satunya Pemkot menambah alokasi anggaran.

"Kalau hanya Rp30 M bisa berbuat apa,” pungkas Adi.

Populer

Pendapatan Telkom Rp9 T dari "Telepon Tidur" Patut Dicurigai

Rabu, 24 April 2024 | 02:12

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Pj Gubernur Ingin Sumedang Kembali jadi Paradijs van Java

Selasa, 23 April 2024 | 12:42

Jurus Anies dan Prabowo Mengunci Kelicikan Jokowi

Rabu, 24 April 2024 | 19:46

Tim Hukum PDIP Minta Penetapan Prabowo-Gibran Ditunda

Selasa, 23 April 2024 | 19:52

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

UPDATE

Pendapatan Garuda Indonesia Melonjak 18 Persen di Kuartal I 2024

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:41

Sidang Pendahuluan di PTUN, Tim Hukum PDIP: Pelantikan Prabowo-Gibran Bisa Ditunda

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:35

Tak Tahan Melihat Penderitaan Gaza, Kolombia Putus Hubungan Diplomatik dengan Israel

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:34

Pakar Indonesia dan Australia Bahas Dekarbonisasi

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:29

Soal Usulan Kewarganegaraan Ganda, DPR Dorong Revisi UU 12 Tahun 2006

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:25

Momen Hardiknas, Pertamina Siap Hadir di 15 Kampus untuk Hadapi Trilemma Energy

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:24

Prabowo-Gibran Diminta Lanjutkan Merdeka Belajar Gagasan Nadiem

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:16

Kebijakan Merdeka Belajar Harus Diterapkan dengan Baik di Jakarta

Kamis, 02 Mei 2024 | 11:06

Redmi 13 Disertifikasi SDPPI, Spesifikasi Mirip Poco M6 4G

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:59

Prajurit TNI dan Polisi Diserukan Taat Hukum

Kamis, 02 Mei 2024 | 10:58

Selengkapnya