Berita

USS Abraham Lincoln/Net

Pertahanan

Kawasan Teluk Memanas, Waspadai Harga Minyak

SABTU, 18 MEI 2019 | 23:04 WIB | LAPORAN: A KARYANTO KARSONO

Situasi di kawasan Teluk Persia kembali bergeliat. Ada peningkatan ketegangan. Eskalasi manuver militer Amerika Serikat (AS) di kawasan yang vital bagi lalu lintas minyak dunia itu menjadi pemicu.

Munculnya ketegangan di kawasan itu dilatarbelakangi pernyataan siaga perang AS. Kabarnya telah dideteksi penggelaran rahasia sejumlah rudal-rudal balistik jarak menengah oleh Iran. Sehingga berpotensi menggangu kepentingan AS dan para sekutunya Timur Tengah. Tak jelas darimana AS memperoleh “info intelijen” tersebut.

Pada 15 Mei lalu, Menteri Luar Negeri AS Mike Pompeo memerintahkan penarikan staf non-esensial dari kedutaan besar AS di Irak. Perintah ini menyusul peningkatan kekuatan maupun manuver militer AS di kawasan Teluk.

AS mulai melakukan pengiriman detasemen pesawat tempur siluman F-35A Lightning II ke pangkalan aju (forward deploying base) AS di Qatar. Kemudian penggelaran tiba-tiba gugus armada kapal induk (carrier strike group) dipimpin kapal induk supercarrier USS Abraham Lincoln yang bertenaga nuklir. Gugus tempur ini diperkuat kapal-kapal perusak, penjelajah hingga kapal selam nuklir itu “dibelokkan” ke kawasan Teluk Persia, di luar jadwal penggelaran semula.

Tak hanya itu, AS pun mengerahkan sejumlah pembom strategis B-52 Stratofortress ke lokasi yang sama. Bomber ini memang tidak memiliki kemampuan “siluman” seperti pembom strategis B-2 Spirit. Tapi B-52 memiliki kemampuan yang tidak dimiliki pesawat pembom AS lainnya. Selain sebagai penebar bom, B-52 mampu menebarkan ranjau laut secara presisi dan dalam jumlah banyak. Kemampuan ini penting jika AS memang berniat memblokade Iran.

Menarik disimak, para sekutu AS terutama negara-negara Eropa yang tergabung dalam NATO, justru kelihatan mengambil langkah hati-hati. Bahkan Inggris yang dikenal sebagai sohib kental AS, belum ambil langkah militer apapun. Paling mencolok adalah gugus tempur kapal fregat Spanyol. Yang langsung memisahkan diri dari armada yang dipimpin USS Abraham Lincoln segera setelah kapal induk raksasa itu berbelok menuju Teluk. Sebelumnya mereka menggelar latihan di luar kawasan Teluk.

Yang perlu diwaspadai pemerintah Indonesia adalah efek langsung dari memanasnya kawasan itu. Apalagi jika sampai meletus konflik terbuka antara AS–Iran. Efek langsung yang paling terasa adalah terkereknya harga minyak dunia. Tak bisa dipastikan sampai berapa naiknya. Tapi jika pecah perang, sudah pasti harga BBM dalam negeri pun kena imbasnya.

Populer

Fenomena Seragam Militer di Ormas

Minggu, 16 Februari 2025 | 04:50

Asian Paints Hengkang dari Indonesia dengan Kerugian Rp158 Miliar

Sabtu, 15 Februari 2025 | 09:54

Bos Sinarmas Indra Widjaja Mangkir

Kamis, 13 Februari 2025 | 07:44

Temuan Gemah: Pengembang PIK 2 Beli Tanah Warga Jauh di Atas NJOP

Jumat, 14 Februari 2025 | 21:40

PT Lumbung Kencana Sakti Diduga Tunggangi Demo Warga Kapuk Muara

Selasa, 18 Februari 2025 | 03:39

Pengiriman 13 Tabung Raksasa dari Semarang ke Banjarnegara Bikin Heboh Pengendara

Senin, 17 Februari 2025 | 06:32

Dugaan Tunggangi Aksi Warga Kapuk Muara, Mabes Polri Diminta Periksa PT Lumbung Kencana Sakti

Selasa, 18 Februari 2025 | 17:59

UPDATE

KPK Ngeles Soal Periksa Keluarga Jokowi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:34

Indonesia Tak Boleh Terus Gelap!

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:33

Kepada Ketua DPRD, Tagana Kota Bogor Sampaikan Kebutuhan Ambulans

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:20

Kepala Daerah yang Tak Ikut Retret Perlu Dikenakan Sanksi

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:19

DPP Golkar Didesak Batalkan SK Pengangkatan Ketua DPRD Binjai

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:15

Tantangan Anak Muda Bukan Hanya Cita-cita, Tetapi Ancaman Penyalahgunaan Narkoba

Jumat, 21 Februari 2025 | 19:02

Bareskrim Ungkap Jaringan Judol Internasional Beromzet Ratusan Miliar

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:54

HIPMI Yakin Kaltara Bisa Maju di Bawah Kepemimpinan Zainal-Ingkong

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:49

Nusron Pecat 6 Pegawai Pertanahan Bekasi

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:44

GAK LPT Desak Presiden Terbitkan Perppu Cabut UU KPK

Jumat, 21 Februari 2025 | 18:32

Selengkapnya