Berita

Lucius Karus (kanan)/RMOL

Politik

Aksi Penolakan Hasil Pilpres Akibat Tidak Ada Lembaga Yang Netral

SABTU, 18 MEI 2019 | 12:58 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Rencana aksi Gerakan Nasional Kedaulatan Rakyat sebagai penolakan terhadap hasil Pemilu 2019 yang dinilai curang akan digelar pada 22 Mei. Aksi ini sebagai respons dari masyarakat akibat tidak adanya lembaga yang netral.

"Tidak ada lembaga yang begitu netral di Indonesia yang bisa dipercaya oleh siapapun," kata Peneliti Forum Masyarakat Peduli Parlemen Indonesia (Formappi) Lucius Karus kepada wartawan usai diskusi di kawasan Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (17/5).

Lucius mengatakan, gerakan yang dipicu oleh berbagai faktor itu membuat masyarakat menjadi sangat dilematis. Sebab, kedua belah pihak saling menstigmakan berafiliasi dengan kelompok kepentingan tertentu.


"Itu karena mengekspresikan sesuatu di musim menunggu penetapan ini sangat susah. Karena kita dengan mudah dituduh berafiliasi dengan kelompok kepentingan tertentu," kata Lucius.

Lucius juga mengakui bahwa jalan keluar untuk menemukan titik temu antara dua belah pihak yang berkontestasi pada Pilpres 2019 sangat sulit. Sebab, di satu sisi pemerintah saat ini juga bagian dari peserta pilpres atau petahana.  

"Dan ketidakpercayaan itu yang membuat kita kesulitan mencari jalan keluar dari waktu yang tersisa pada hasil pemilu. Ini yang membuat pemerintah tidak bisa berani berinovasi gitu menghadapi masalah yang banyak, mencari jalan keluarnya, karena bisa dituduh juga punya kepentingan dengan petahana," tutur Lucius.

Lebih lanjut, Formappi mengimbau kepada elit politik dari kedua belah pihak untuk mengedepankan sikap layaknya seorang negarawan yang dianggap bisa menurunkan tensi politik menjelang 22 Mei nanti.

"Jadi saya kira pesan pentingnya itu dari elit politik. Saya kira jiwa kenegarawanan ini yang hilang," demikian Lucius.

Turut hadir dalam diskusi tersebut, Adrianus Meliala (Ombudsman RI), Nasser (Dewan Pakar PB Ikatan Dokter Indonesia), dan Darmawan Chatur (Ketua KPPS 72, Pondok Ranji, Ciputat Timur, Tangerang Selatan).

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya