Berita

Ikatan Keluarga Besar UI/RMOL

Politik

Ikatan Keluarga Besar UI Nilai Pemerintah Abai Terhadap Keluarga KPPS Yang Meninggal Dunia

JUMAT, 17 MEI 2019 | 05:56 WIB | LAPORAN: JAMALUDIN AKMAL

Menteri Keuangan RI berjanji memberikan uang santunan terhadap petugas KPPS yang meninggal dunia sebesar Rp 36 Juta. Namun, Ikatan Keluarga Besar UI menilai pemerintah masih abai terhadap nasib keluarga mereka yang ditinggalkan.

Menurut Sabrun Jamil dari IKB UI merasa iba terhadap para keluarga petugas KPPS yang meninggal dunia karena hanya diberikan uang santunan sebesar Rp 36 juta.

"Bahkan yang paling miris keputusan Menteri Keuangan yang belum lama ini dikeluarkan, korban itu cuma dikasih dana santunan 36 juta perak," ucap Sabrin Jamil dari IKB UI saat mengisi acara diskusi publik dengan tema ''Mendesak Investigasi Wafatnya Ratusan Petugas KPPS' bersama Aliansi Penggerak Demokrasi Indonesia (APDI) dan Lembaga Pengawas Kinerja Aparatur Negara (LPKAN) Indonesia di Cikini, Jakarta Pusat, Kamis (16/5).


Uang santunan yang diberikan Menteri Keuangan dinilai tidak dapat menjamin nasib keluarga yang ditinggalkan. Misalnya kata Sabrun, seorang petugas KPPS yang juga sebagai kepala keluarga memiliki dua orang anak yang masih sekolah serta seorang istri. Dengan uang yang diberikan Menteri Keuangan tidak sebanding dengan nasib keluarganya.

"Bayangkan yang kemarin bu Intan (Ketua Umum APDI) datang (ke keluarga petugas KPPS yang meninggal), umur (korban) 32 tahun punya anak  dua atau tiga, punya istri. Buat apa? 36 juta ini sampai untuk biaya apa?," Jelas Sabrun.

Seharusnya kata Sabrun, Pemerintah menjamin pendidikan pada anak dari petugas KPPS yang meninggal dengan memberikan beasiswa hingga tingkat perguruan tinggi.

"Ini kah negara yang beradab? Ini kah negara yang dianggap beradab? Ini kah negara yang kita inginkan?, 36 juta perak?. Mestinya negara menjamin sekolah anak-anak ini, sekolah para yang bapaknya meninggal ini, anak-anak yatim ini sekolahkan sampai mereka mahasiswa. Karena mereka adalah pahlawan, mereka melakukan pekerjaan besar, pekerjaan negara kita," pungkasnya.

Populer

Mantan Jubir KPK Tessa Mahardhika Lolos Tiga Besar Calon Direktur Penyelidikan KPK

Rabu, 24 Desember 2025 | 07:26

Mantan Wamenaker Noel Ebenezer Rayakan Natal Bersama Istri di Rutan KPK

Kamis, 25 Desember 2025 | 15:01

Camat Madiun Minta Maaf Usai Bubarkan Bedah Buku ‘Reset Indonesia’

Selasa, 23 Desember 2025 | 04:16

Adik Kakak di Bekasi Ketiban Rezeki OTT KPK

Senin, 22 Desember 2025 | 17:57

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

8 Jenderal TNI AD Pensiun Jelang Pergantian Tahun 2026, Ini Daftarnya

Rabu, 24 Desember 2025 | 21:17

UPDATE

Ekonom: Pertumbuhan Ekonomi Akhir Tahun 2025 Tidak Alamiah

Jumat, 26 Desember 2025 | 22:08

Lagu Natal Abadi, Mariah Carey Pecahkan Rekor Billboard

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:46

Wakapolri Kirim 1.500 Personel Tambahan ke Lokasi Bencana Sumatera

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:45

BNPB: 92,5 Persen Jalan Nasional Terdampak Bencana Sumatera Sudah Diperbaiki

Jumat, 26 Desember 2025 | 21:09

Penerapan KUHP Baru Menuntut Kesiapan Aparat Penegak Hukum

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:37

Ancol dan TMII Diserbu Ribuan Pengunjung Selama Libur Nataru

Jumat, 26 Desember 2025 | 20:26

Kebijakan WFA Sukses Dongkrak Sektor Ritel

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:56

Dua Warga Pendatang Yahukimo Dianiaya OTK saat Natal, Satu Tewas

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:42

21 Wilayah Bencana Sumatera Berstatus Transisi Darurat

Jumat, 26 Desember 2025 | 19:32

Jangan Sampai Aceh jadi Daerah Operasi Militer Gegara Bendera GAM

Jumat, 26 Desember 2025 | 18:59

Selengkapnya