Menteri Luar Negeri Kanada Chrystia Freeland mengatakan dia akan mengunjungi Kuba pada hari Kamis (16/5) untuk membahas krisis politik di Venezuela dan keputusan Amerika Serikat untuk mengizinkan tuntutan hukum atas harta benda yang disita setelah revolusi tahun 1959.
"Adalah sangat penting bahwa kedua negara kita bertemu untuk membahas krisis ekonomi, politik dan kemanusiaan di Venezuela dan pekerjaan yang dapat kita lakukan bersama untuk mengatasinya," kata Freeland dalam sebuah pernyataan pada hari Rabu (15/5).
"Saya juga berharap untuk membahas bagaimana kita dapat bekerja bersama untuk membela warga Kanada yang melakukan perdagangan dan investasi yang sah di Kuba mengingat Amerika Serikat mengakhiri penangguhan Judul III dari Helms-Burton Act," tambahnya, seperti dimuat
Reuters.
Ini akan menjadi kunjungan pertama seorang pejabat tinggi pemerintah Kanada ke Kuba sejak Perdana Menteri Justin Trudeau berkunjung ke sana pada November 2016.
Kanada diketahui menegaskan sikap untuk mempertahankan bisnisnya yang beroperasi di Kuba setelah Presiden Amerika Serikat Donald Trump mencabut larangan warga Amerika yang mengajukan tuntutan hukum terhadap investor yang bekerja di negara kepulauan itu.
Kanada juga merupakan salah satu negara di Grup Lima, sebuah blok yang sebagian besar negara-negara Amerika Latin mencari solusi damai untuk konflik politik Venezuela.
Selama kunjungannya, Freeland juga akan mengunjungi kedutaan Havana setelah para diplomat di sana mengeluh tentang serangan misterius pusing, sakit kepala, dan mual.