Presiden Partai Keadilan Rakyat Anwar Ibrahim mengatakan bahwa dia akan membahas rencana suksesi dengan Perdana Menteri Mahathir Mohamad.
Berbicara kepada wartawan di sela-sela Konvensi Pemuda Nasional 2019 (Rabu, 15/5), Anwar mengatakan rincian rencana suksesi, termasuk tanggal yang akan disepakati di antara mereka.
"Saya tidak punya masalah sama sekali karena Dr Mahathir memiliki peran untuk dimainkan sekarang dan harus diberi ruang," kata Anwar, seperti dimuat
Channel News Asia.
Dia menambahkan, meski nanti kepemimpinan diambil olehnya, Mahathir masih akan memainkan peran penting.
"Bahkan jika saya mengambil alih kepemimpinan, Dr Mahathir masih akan memainkan peran sebagai negarawan karena dia telah berkontribusi banyak bagi negara," sambungnya sambil menambahkan bahwa komunikasi antara mereka berdua telah terjadi dengan cara yang baik.
Dr Mahathir, yang memimpin Pakatan Harapan (PH) untuk kemenangan mengejutkan dalam pemilihan umum terakhir, kembali untuk memimpin negara sebagai perdana menteri ketujuh.
Sebelum pemilihan, PH mengatakan Mahathir akan menjadi perdana menteri yang ditunjuk, sementara Wan Azizah Wan Ismail akan menjadi wakil perdana menteri yang ditunjuk.
PH mengatakan Anwar akan menjadi perdana menteri kedelapan negara itu.
Anwar sendiri saat itu menjalani hukuman lima tahun karena kasus sodomi. Tuduhan yang dibantahnya itu menurutnya bermotivasi politik.
Setelah kemenangan PH, Anwar menerima pengampunan kerajaan, dan kemudian kembali ke parlemen sebagai anggota parlemen Port Dickson melalui pemilihan sela.