Berita

Ondo Langit, wahana wisata jembatan kayu di tebing bukit di Desa Sepakung Semarang/Net

INOVASI DESA

Ondo Langit Tingkatkan APBDes Desa Sepakung 2,1 Miliar

RABU, 15 MEI 2019 | 10:59 WIB

. Satu kawasan wisata desa yang dikembangkan dari Dana Desa. Ondo Langit di Desa Sepakung, Kecamatan Banyu Biru, Kabupaten Semarang, mampu meningkatkan ekonomi masyarakat desa.

Ondo Langit, wahana wisata jembatan kayu di tebing bukit yang cukup fenomenal. Ondo Langit merupakan wahana wisata yang cukup memompa adrenalin sekaligus wisata alam nan indah.

Di tempat ini, pengunjung dapat menikmati sensasi menaiki tebing curam setinggi 45 meter melalui jalur buatan dan menikmati pemandangan alam dari lereng tebing berwarna-warni itu.

Wahana baru ini mampu mendongkrak kunjungan wisata di desa tersebut. Kades Sepakung Ahmat Nuri menyebut, tiap hari tak pernah sepi pengunjung.

“Wahana Ondo Langit memang sekarang yang menjadi unggulan di desa kami. Pada akhir pekan saja, pengunjung bisa mengantre ratusan orang untuk menunggu giliran menaiki wahana ini,” katanya.

Padahal desa ini awalnya tak banyak dikenal orang. Namun dengan adanya wahana ini, sekarang Sepakung menjadi salah satu desa yang paling dicari oleh wisatawan.

Ahmat Nuri mengakui, ngehitsnya tempat wisata ini tak lepas dari keberhasilan mengoptimalkan Dana Desa untuk mengembangkan potensi wisata di wilayahnya. Dengan Dana Desa, banyak destinasi wisata yang dibangun di desa ini, dan yang paling ngehits saat ini adalah Wahana Ondo Langit.

Ahmat menerangkan, di kawasan Gumuk Reco, selain Ondo Langit, juga memiliki banyak obyek wisata lain yang dikelola Badan Usaha Milik Desa (Bumdes) Mandiri Jaya Desa Sepakung. Seperti Cemoro Sewu, Air Terjun Gua Semar, Bumi Perkemahan Balong, wahana Sunset dan Sunrise di Dusun Pager Gedog dan banyak lagi wisata lainnya.

“Kami mengembangkan obyek-obyek wisata itu dengan memanfaatkan Dana Desa. Selain itu juga ada bantuan dari Pemkab Semarang dan Pemprov Jateng untuk peningkatan infrastruktur menuju obyek wisata,” paparnya.

Pemanfaatan Dana Desa untuk optimalisasi potensi wisata, lanjut Ahmat, ternyata berdampak signifikan. Selain membuat desa semakin terkenal dan banyak dikunjungi wisatawan, pendapatan desa dari wisata juga meningkat drastis.

“Untuk wisata Gumuk Reco dengan wahana Ondo Langitnya saja, bisa menghasilkan Rp 50-60 juta perbulan. Kalau ditotal dengan wahana-wahana wisata lainnya, pemasukan ke desa bisa mencapai ratusan juta perbulannya,” paparnya.

Hal itu tentu saja membuat kesejateraan masyarakat desa semakin meningkat. Dengan ramainya wisatawan, maka perekonomian masyarakat dapat bergerak.

“Selain itu, APBDes kami juga meningkat, dari semula Rp 1,5 miliar di tahun 2015 kini menjadi Rp 2,1 miliar di tahun 2019. Kami akan terus berupaya mengoptimalkan potensi wisata ini untuk kemajuan desa kami,” tukasnya.

Di lain kesempatan, Gubernur Jateng Ganjar Pranowo mengatakan bahwa Jateng merupakan provinsi penerima Dana Desa terbesar di Indonesia. Pada tahun 2019 ini, Dana Desa yang digelontorkan untuk 7.809 desa di Jateng sebesar Rp 6,7 triliun.

“Untuk itu, saya minta kepada seluruh kepala desa di Jawa Tengah untuk terus berkreasi dan berinovasi untuk memajukan desanya masing-masing. Desa-desa di Jawa Tengah harus menjadi desa-desa paling maju dan menjadi percontohan di seluruh Nusantara,” katanya.

Menurutnya, dana desa diberikan oleh pemerintah sebagai upaya untuk pemerataan kemajuan Indonesia. Dengan dana desa tersebut, diharapkan desa-desa dapat maju dan berkembang.

“Pemerintah hanya memfasilitasi, pengguna dana desa yang bekerja. Saya titip pesan, tolong penggunaan dana desa benar-benar sesuai program, transparan, akuntabel dan bermanfaat. Tolong libatkan masyarakat dan buka ruang informasi publik seluas-luasnya agar masyarakat dapat ikut mengawasi,” pungkasnya.

Populer

Jaksa Agung Tidak Jujur, Jam Tangan Breitling Limited Edition Tidak Masuk LHKPN

Kamis, 21 November 2024 | 08:14

MUI Imbau Umat Islam Tak Pilih Pemimpin Pendukung Dinasti Politik

Jumat, 22 November 2024 | 09:27

Kejagung Periksa OC Kaligis serta Anak-Istri Zarof Ricar

Selasa, 26 November 2024 | 00:21

Rusia Siap Bombardir Ukraina dengan Rudal Hipersonik Oreshnik, Harga Minyak Langsung Naik

Sabtu, 23 November 2024 | 07:41

Ini Identitas 8 Orang yang Terjaring OTT KPK di Bengkulu

Minggu, 24 November 2024 | 16:14

Sikap Jokowi Munculkan Potensi konflik di Pilkada Jateng dan Jakarta

Senin, 25 November 2024 | 18:57

Waspadai Partai Cokelat, PDIP: Biarkan Rakyat Bebas Memilih!

Rabu, 27 November 2024 | 11:18

UPDATE

Disdik DKI Segera Cairkan KJP Plus dan KJMU Tahap II

Sabtu, 30 November 2024 | 04:05

Israel dan AS Jauhkan Umat Islam dari Yerusalem

Sabtu, 30 November 2024 | 03:38

Isu Kelompok Rentan Harus Jadi Fokus Legislator Perempuan

Sabtu, 30 November 2024 | 03:18

Dorong Pertumbuhan Ekonomi 8 Persen, Kadin Luncurkan White Paper

Sabtu, 30 November 2024 | 03:04

Pasukan Jangkrik Gerindra Sukses Kuasai Pilkada di Jateng

Sabtu, 30 November 2024 | 02:36

Fraksi PKS Usulkan RUU Boikot Produk Israel

Sabtu, 30 November 2024 | 02:34

Sertijab dan Kenaikan Pangkat

Sabtu, 30 November 2024 | 02:01

Bawaslu Pastikan Tak Ada Kecurangan Perhitungan Suara

Sabtu, 30 November 2024 | 01:48

Anggaran Sekolah Gratis DKI Disiapkan Rp2,3 Triliun

Sabtu, 30 November 2024 | 01:17

Mulyono Bidik 2029 dengan Syarat Jakarta Dikuasai

Sabtu, 30 November 2024 | 01:01

Selengkapnya