Berita

Hukum

Setnov Bantah Cawe-Cawe Dengan Sofyan Basyir

SELASA, 14 MEI 2019 | 18:10 WIB | LAPORAN: FAISAL ARISTAMA

Mantan Ketua DPR RI, Setya Novanto sekaligus terpidana kasus korupsi proyek KTP Elektronik (KTP-El) selesi diperiksa sebagai saksi terkait kasus suap PLTU Riau-1 untuk tersangka Dirut PLN Sofyan Basyir.

Setelah kurang lebih sekitar tujuh jam dari pukul 08.00-17.00 WIB, Setnov keluar dari gedung KPK mengenakan jaket kulit hitam dan tampak tetap segar.

Kepada awak media, Setnov membantah bahwa dirinya melakukan pertemuan khusus dengan Sofyan Basyir. Menurut Setnov, Sofyan hanya pernah bercerita tentang program pemerintah soal pembangkit listrik 35000 Mega Watt.

"Enggak pernah, enggak pernah (bertemu Sofyan Basyir). Dia hanya menjelaskan program-programnya 35000 MW, yang sudah berhasil 27000 MW mengenai PLTG yaitu gas yang udah lama gak berjalan," ujar Setnov kepada awak media di Gedung KPK, Kuningan Jakarta, Selasa (14/5).

Ia juga membantah diperiksa penyidik KPK untuk Sofyan Basyir terkait dirinya yang diduga meminta jatah PLTU Riau-1. Setnov mengaku hanya menanyakan soal PLTG di Riau.

"Ya ini kan tersangkanya Pak Sofyan. Jadi saya meluruskan bahwa enggak pernah saya meminta untuk PLTU Riau, yang saya menanyakan adalah mengenai yang berkaitan PLTG. Jadi saya menanyakan karena udah lama enggak berjalan. Jadi saya nanyakan itu," jelasnya.

Dalam perkara ini, KPK telah menetapkan sedikitnya lima orang tersangka dan beberapa diantaranya telah mendapatkan vonis hukuman penjara seperti eks Anggota Komisi VII DPR RI Eni Saragih, Pengusaha Johannes Budisutrisno Kotjo, Mantan Mensos Idrus Marham, pengusaha Samin Tan, dan Dirut PLN Sofyan Basir.

Sofyan diduga terlibat dalam pengadaan proyek PLTU Riau-1, bersama Eni Saragih untuk memuluskan tender pembangkit listrik di Riau itu.

Proyek PLTU Riau-1 merupakan salah satu agenda program pembangkitan listrik yang dicanangkan pada era kepemimpinan Presiden Joko Widodo.

Proyek itu rencananya akan dipegang oleh Blackgold Natural Recourses Limited, melalui anak perusahaannya PT Samantaka yang nantinya dikerjakan oleh PT Pembangkit Jawa-Bali dan China Huadian Engineering.

Populer

Polemik Jam Buka Toko Kelontong Madura di Bali

Sabtu, 27 April 2024 | 17:17

Kaki Kanan Aktor Senior Dorman Borisman Dikubur di Halaman Rumah

Kamis, 02 Mei 2024 | 13:53

Bey Pastikan Kesiapan Pelaksanaan Haji Jawa Barat

Rabu, 01 Mei 2024 | 08:43

Bocah Open BO Jadi Eksperimen

Sabtu, 27 April 2024 | 14:54

Pj Gubernur Jabar Ingin Persiapan Penyelenggaraan Ibadah Haji Sempurna

Kamis, 02 Mei 2024 | 03:58

Pj Gubernur Jabar Minta Pemkab Garut Perbaiki Rumah Rusak Terdampak Gempa

Senin, 29 April 2024 | 01:56

Telkom Buka Suara Soal Tagihan ‘Telepon Tidur’ Rp9 Triliun Pertahun

Kamis, 25 April 2024 | 21:18

UPDATE

Lanal Banten dan Stakeholder Berjibaku Padamkan Api di Kapal MT. Gebang

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:55

Indonesia Tetapkan 5,5 Juta Hektare Kawasan Konservasi untuk Habitat Penyu

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:41

Kepercayaan Global Terus Meningkat pada Dunia Pelayaran Indonesia

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:27

TNI AU Distribusikan Bantuan Korban Banjir di Sulsel Pakai Helikopter

Minggu, 05 Mei 2024 | 19:05

Taruna Jadi Korban Kekerasan, Alumni Minta Ketua STIP Mundur

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:42

Gerindra Minta Jangan Adu Domba Relawan dan TKN

Minggu, 05 Mei 2024 | 18:19

Ketua Alumni Akpol 91 Lepas Purna Bhakti 13 Anggota

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:52

Jadi Lokasi Mesum, Satpol PP Bangun Posko Keamanan di RTH Tubagus Angke

Minggu, 05 Mei 2024 | 17:24

Perbenihan Nasional Ikan Nila Diperluas untuk Datangkan Cuan

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:59

Komandan KRI Diponegoro-365 Sowan ke Pimpinan AL Cyprus

Minggu, 05 Mei 2024 | 16:52

Selengkapnya