Berita

SBY dan Ani Yudhoyono/Net

Politik

Eggi Sudjana, Ani Yudhoyono, Dan Demokrasi

SELASA, 14 MEI 2019 | 14:40 WIB | OLEH: DR. SYAHGANDA NAINGGOLAN

TELEPON saya berbunyi.

Saya kaget yang telpon adalah istri Presiden Republik Indonesia, Ani Yudhoyono. Itu di masa awal atau tahun pertama pemerintahan SBY.

“Syahganda,  ini Bu Ani,” katanya.

“Iya Bu,  saya mendengar,” kataku.

“Saya cuma mau menyatakan saya sedih karena Eggi Sujana menuduh anakku terima sogokan mobil dari Haritanoe,” tuturnya.

“Itu tidak benar.  Itu fitnah,” sambungnya lagi.

“OK Bu. Saya akan coba dekati Eggi untuk meralat pernyataannya,” kataku.

Itu sekelumit percakapan saya seumur hidup dengan istri seorang Presiden.

Kemarahan SBY atas tudingan Eggi bahwa istana disuap pengusaha berbuah pasal hukum bagi Eggi. Menariknya,  kemarahan SBY itu dituangkan dalam laporan dia kepada polisi. Dia melapor sendiri. Eggi dikenakan pasal penghinaan kepada kepala negara.

Perkara Eggi berjalan di ranah yudikatif. SBY sebagai Presiden dan jenderal tidak kasak kusuk membalas sakit hatinya pada Eggi.

Sebaliknya, SBY berkomitmen bahwa demokrasi berjalan mengatur kekecewaannya itu, demokrasi di atas segala-galanya.

Eggi memanfaatkan celah dengan melakukan Judicial Review ke Mahkamah Konstitusi agar menghapus pasal-pasal tentang penghinaan Presiden. Sebab, pasal-pasal makar itu hanya peninggalan kolonial Belanda, membuat kebodohan terus berlangsung dan kita terperangkap menjadi bangsa budak.

Alhamdulillah,  gugatan Eggi dimenangkan MK, dan pasal-pasal itu dihapus.

Singkat cerita, Eggi selamat tidak dipenjara,  setelah PK di Mahkamah Agung memenangkan Eggi atau Eggi tidak perlu masuk penjara karena tuntutan hakim pengadilan negeri Eggi hanya di hukum percobaan.

Apakah Ani Yudhoyono marah dan kasak kusuk menghantam Eggi? Atau jenderal-jenderal di sekitar SBY carmuk (cari muka)  menjilat untuk menghancurkan Eggi?

Sejarah mencatat bahwa itu tidak terjadi.

Soal demokrasi memang menjadi pegangan SBY dan rezimnya. (Bahkan saya mengetahui ketika Rizal Ramli menggerakkan demo di DPR tahun 2008 sampai beberapa mobil terbakar, SBY tidak menangkap Rizal Ramli.)

Untuk soal demokrasi ini,  memang sejarah mencatat bahwa SBY adalah contoh yang baik.

Kenapa sekarang seenaknya menangkap Eggi?

Entahlah...

Semoga Eggi tabah dan Eggi coba sempatkan mengirim surat ke Ani Yudhoyono bahwa mereka pemimpin yang komit pada demokrasi.

Penulis adalah Direktur Eksekutif Sabang Merauke Circle

Populer

Bangun PIK 2, ASG Setor Pajak 50 Triliun dan Serap 200 Ribu Tenaga Kerja

Senin, 27 Januari 2025 | 02:16

Gara-gara Tertawa di Samping Gus Miftah, KH Usman Ali Kehilangan 40 Job Ceramah

Minggu, 26 Januari 2025 | 10:03

Viral, Kurs Dolar Anjlok ke Rp8.170, Prabowo Effect?

Sabtu, 01 Februari 2025 | 18:05

KPK Akan Digugat Buntut Mandeknya Penanganan Dugaan Korupsi Jampidsus Febrie Adriansyah

Kamis, 23 Januari 2025 | 20:17

Prabowo Harus Ganti Bahlil hingga Satryo Brodjonegoro

Minggu, 26 Januari 2025 | 09:14

Datangi Bareskrim, Petrus Selestinus Minta Kliennya Segera Dibebaskan

Jumat, 24 Januari 2025 | 16:21

Masyarakat Baru Sadar Jokowi Wariskan Kerusakan Bangsa

Senin, 27 Januari 2025 | 14:00

UPDATE

Razia Balap Liar: 292 Motor Disita, 466 Remaja Diamankan

Senin, 03 Februari 2025 | 01:38

Pemotor Pecahkan Kaca Mobil, Diduga karena Lawan Arah

Senin, 03 Februari 2025 | 01:29

PDIP: ASN Poligami Berpeluang Korupsi

Senin, 03 Februari 2025 | 01:04

Program MBG Dirasakan Langsung Manfaatnya

Senin, 03 Februari 2025 | 00:41

Merayakan Kemenangan Kasasi Vihara Amurva Bhumi Karet

Senin, 03 Februari 2025 | 00:29

Rumah Warga Dekat Pasaraya Manggarai Ludes Terbakar

Senin, 03 Februari 2025 | 00:07

Ratusan Sekolah di Jakarta akan Dipasang Water Purifire

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:39

Manis di Bibir, Pahit di Jantung

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:18

Nasdem Setuju Pramono Larang ASN Poligami

Minggu, 02 Februari 2025 | 23:03

Opsen Pajak Diterapkan, Pemko Medan Langsung Pasang Target Rp784,16 Miliar

Minggu, 02 Februari 2025 | 22:47

Selengkapnya