Berita

Putra Mahkota Saudi Mohammed Bin Salman saat bertemu dengan Presiden Amerika Serikat Donald Trump membahas penjualan senjata/Net

Dunia

SIPRI: Arab Saudi Jadi Importir Terbesar Senjata Tahun 2014-2018

SELASA, 14 MEI 2019 | 06:38 WIB | LAPORAN: AMELIA FITRIANI

Arab Saudi menjadi importir senjata terbesar di dunia dari 2014 hingga 2018. Negara kaya minyak itu bertanggung jawab atas 12 persen impor dunia, meningkat 192 persen bila dibandingkan periode 2009-2013.

Begitu bunyi laporan terbaru Stockholm International Peace Research Institute (SIPRI) yang dirilis awal pekan ini (Senin, 13/5).

Menurut data untuk 2018, Amerika Serikat merupakan negara pemasok sebagian besar senjata ke Arab Saudi. Negeri Paman Sam menyumbang 88 persen dari semua senjata yang dijual ke negara itu.


Dalam laporan tersebut, ditemukan bahwa antara tahun 2014 dan 2018, Arab Saudi menerima 22 persen dari ekspor senjata Amerika Serikat. Jumlah itu meningkat tajam dari semula 4,9 persen dari 2009 hingga 2013.

Laporan yang sama juga menjelaskan bahwa penjualan senjata ke Saudi mencakup senjata utama, seperti kendaraan lapis baja, peluru kendali, pesawat terbang, artileri dan kapal.

Pengiriman senjata ke Arab Saudi pada tahun 2014-2018 mencakup 56 pesawat tempur dari Amerika Serikat dan 38 dari Inggris.

Dalam kedua kasus itu, pesawat dilengkapi dengan rudal jelajah dan senjata berpemandu lainnya.

Sementara itu, pengiriman yang direncanakan untuk 2019-2023 mencakup 98 pesawat tempur, tujuh sistem pertahanan rudal dan 83 tank dari Amerika Serikat, 737 kendaraan lapis baja dari Kanada, lima fregat dari Spanyol dan rudal balistik jarak pendek dari Ukraina.

Laporan SIPRI, seperti dimuat Al Jazeera itu mencatat bahwa aliran senjata ke Timur Tengah telah melonjak, hampir dua kali lipat dalam lima tahun terakhir.

Empat dari 10 negara pengimpor senjata terbesar dunia pada 2014-2018 berada di Timur Tengah, yakni Arab Saudi, yang menerima 33 persen transfer senjata ke kawasan itu, Mesir sebesar 15 persen, Uni Emirat Arab 11 persen dan Irak 11 persen.

Populer

Ketika Kebenaran Nasib Buruh Migran Dianggap Ancaman

Sabtu, 20 Desember 2025 | 12:33

OTT KPK juga Tangkap Haji Kunang Ayah Bupati Bekasi

Jumat, 19 Desember 2025 | 03:10

Uang yang Diamankan dari Rumah Pribadi SF Hariyanto Diduga Hasil Pemerasan

Rabu, 17 Desember 2025 | 08:37

Kejagung Ancam Tak Perpanjang Tugas Jaksa di KPK

Sabtu, 20 Desember 2025 | 16:35

OTT Beruntun! Giliran Jaksa di Bekasi Ditangkap KPK

Kamis, 18 Desember 2025 | 20:29

Kajari Bekasi Eddy Sumarman yang Dikaitkan OTT KPK Tak Punya Rumah dan Kendaraan

Sabtu, 20 Desember 2025 | 14:07

Tamparan bagi Negara: WNA China Ilegal Berani Serang Prajurit TNI di Ketapang

Sabtu, 20 Desember 2025 | 09:26

UPDATE

DAMRI dan Mantan Jaksa KPK Berhasil Selamatkan Piutang dari BUMD Bekasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:12

Oggy Kosasih Tersangka Baru Korupsi Aluminium Alloy Inalum

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:09

Gotong Royong Penting untuk Bangkitkan Wilayah Terdampak Bencana

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:08

Wamenkum: Restorative Justice Bisa Diterapkan Sejak Penyelidikan hingga Penuntutan

Selasa, 23 Desember 2025 | 14:04

BNI Siapkan Rp19,51 Triliun Tunai Hadapi Libur Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:58

Gus Dur Pernah Menangis Melihat Kerusakan Moral PBNU

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:57

Sinergi Lintas Institusi Perkuat Ekosistem Koperasi

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:38

Wamenkum: Pengaturan SKCK dalam KUHP dan KUHAP Baru Tak Halangi Eks Napi Kembali ke Masyarakat

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Baret ICMI Serahkan Starlink ke TNI di Bener Meriah Setelah 15 Jam Tempuh Medan Ekstrim

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:33

Pemerintah Siapkan Paket Diskon Transportasi Nataru

Selasa, 23 Desember 2025 | 13:31

Selengkapnya