Berita

Sapi dan manusia/Net

Publika

Ketika Nyawa Sapi Dan Kambing Lebih Berharga

SENIN, 13 MEI 2019 | 09:34 WIB

PERNAH terpikir oleh kita, suatu hari harga manusia kalah dibandingkan sapi dan kambing? Secara logika, rasanya pasti tidak akan terpikirkan sedikitpun.

Tapi, mungkinkah hal itu terjadi? Kembali lagi, secara logika tidak akan mungkin. Manusia adalah sesempurna-sempurnanya makhluk.

Eit, nanti dulu. Di era jahiliyah atau perbudakan, sangat banyak harga manusia (budak) kalah dibanding binatang. Ya, di era sebelum Islam datang, segala keburukan bisa menimpa manusia.


Tapi, di era modern, apalagi zaman saat ini, pasti manusia lebih berharga dibanding hewan. Harusnya begitu. Itu, jika bangsanya, pemerintahnya punya martabat. Bangsanya, pemerintahnya menempatkan tatanan kehidupan yang berstandar manusiawi dan universal.

Kalah

Tapi di Indonesia, saat ini, tidak demikian. Kita seperti sedang berada di zaman jahiliyah. Zaman di mana manusia, tepatnya nyawa manusia kalah dari sapi dan kambing. Saya tidak asal menuduh, tapi saya hanya menampilkan fakta yang ada.

Bukti paling fenomenal adalah lebih dari 500 orang petugas KPPS dan petugas lainnya meninggal misterius, tak ada langkah medis dilakukan. Kesan yang tercuat sepertinya ingin diberhentikan di soal takdir.

Anehnya, ketika Sapi dan Kambing mati misterius, kesibukan malah terasa. Coba simak berita onlie di bawah ini.

Ramai-ramai Sepakat Tak Politisir Isu Petugas KPPS Meninggal

Fenomena banyaknya petugas Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS) yang meninggal dunia terus menjadi pembicaraan. Kini semua pihak ramai-ramai setuju agar isu kematian petugas KPPS tidak dipolitisasi.

"Jangan mempolitisir petugas KPPS yang gugur. Hormati perjuangan mereka yang bekerja dengan semangat sukarela dan telah ikut aktif mensukseskan Pemilu 2019," ujar komisioner KPU Viryan Aziz saat dihubungi detikcom, Jumat (10/5/2019).

Belasan Sapi Warga Lamongan Mendadak Mati Misterius, Dinas Peternakan Selidiki Penyebabnya

Tribunnews,com, Lamongan - Banyaknya sapi yang mati mendadak di Lamongan menjadi perhatian Dinas Peternakan Dan Kesehatan Hewan (Disnakeswan) Lamongan. (31/1/19)

Polisi Selidiki Kematian Kambing di Banyuwangi yang Misterius (Detik, 10/9/13).

Saya tidak ingin membuat analisa, tapi, tiga berita online itu rasanya sudah melukiskan apa yang sesungguhnya sedang terjadi di negeri ini.

Saya juga tidak ingin mengatakan bahwa para korban masal itu meninggal karena kelelahan atau karena diracun. Yang pasti kematian itu bersifat misterius dan masal.

Dan sangat tidak pantas jika KPU menyatakan jangan dipolitisasi, wong mereka korban politik. Jika KPU ingin menghormati para pejuang itu, justru seharusnya dilakukan langkah medis.

KPU sudah seharusnya menjadi lembaga yang paling bertanggung jawab atas peristiwa itu. Agar tidak dituntut oleh pihak manapun di dunia, maka KPU harusnya meminta kematian masal itu diselidiki.

Jangan lupa, ada pengadilan yang paling adil dan paling mengerikan, yakni pengadilan akhirat. Siapapun orangnya, sehebat dan sekuasa apa pun jabatannya di dunia, di akhirat dia tak bisa berbohong lagi.

Mumpung masih diberi waktu, bertobatlah KPU!

M. Nigara

Wartawan Senior


Populer

Masih Sibuk di Jogja, Pimpinan KPK Belum Tahu OTT di Lampung Tengah

Selasa, 09 Desember 2025 | 14:21

Pura Jadi Latar Film Porno, Hey Bali: Respons Aparat Dingin

Selasa, 09 Desember 2025 | 21:58

Kebun Sawit Milik POSCO Lebih dari Dua Kali Luas Singapura

Senin, 08 Desember 2025 | 19:12

Mahfud MD soal Bencana Sumatera: Menyuruh Pejabat Mundur Tidak Relevan

Rabu, 10 Desember 2025 | 05:53

Aliran Bantuan ke Aceh

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:08

Korban Bencana di Jabar Lebih Butuh Perhatian Dedi Mulyadi

Sabtu, 06 Desember 2025 | 04:44

Bangun Jembatan Harapan

Minggu, 07 Desember 2025 | 02:46

UPDATE

Kapolda Metro Buka UKW: Lawan Hoaks, Jaga Jakarta

Selasa, 16 Desember 2025 | 22:11

Aktivis 98 Gandeng PB IDI Salurkan Donasi untuk Korban Banjir Sumatera

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:53

BPK Bongkar Pemborosan Rp12,59 Triliun di Pupuk Indonesia, Penegak Hukum Diminta Usut

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:51

Legislator PDIP: Cerita Revolusi Tidak Hanya Tentang Peluru dan Mesiu

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:40

Mobil Mitra SPPG Kini Hanya Boleh Sampai Luar Pagar Sekolah

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:22

Jangan Jadikan Bencana Alam Ajang Rivalitas dan Bullying Politik

Selasa, 16 Desember 2025 | 21:19

Prabowo Janji Tuntaskan Trans Papua hingga Hadirkan 2.500 SPPG

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Trio RRT Harus Berani Masuk Penjara sebagai Risiko Perjuangan

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:54

Yaqut Cholil Qoumas Bungkam Usai 8,5 Jam Dicecar KPK

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:47

Prabowo Prediksi Indonesia Duduki Ekonomi ke-4 Dunia dalam 15 Tahun

Selasa, 16 Desember 2025 | 20:45

Selengkapnya